Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Puisine Mesem, Lagune Mesem

13 Februari 2023   09:37 Diperbarui: 13 Februari 2023   09:45 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri mesem caffe & Art Gallery

Datang, Dengarkan dan Bacakan Puisimu

Apa kabar Pecinta puisi. Puisi menurut saya adalah cara menyampaikan pesan secara estetik agar dibaca, didengarkan dan makna didalamnya bisa tersampaikan secara kreatif.

Dewasa ini mencari puisi karya penulis idola sangatlah mudah, bisa diakses melalui piranti android yang ada digenggaman. Jika kamu lebih tertarik mendengarkan pembacaan puisi lengkap dengan musikalisasi puisinya yang asyik, itu bisa kamu akses baik melalui YouTube atau situs lainnya.

Sekarang Cara menikmati puisi jadi sangat mudah. Namun bagi mereka para penulis sekaligus pembaca puisi, wadah kreatif perlu diciptakan agar esensi puisi bisa dinikmati secara langsung. Panggung pencipta puisi ini perlu diciptakan, diramaikan dan diapresiasi, agar para pencinta puisi punya wadah mengekspresikan diri. 

Dokpri mesem caffe & Art Gallery
Dokpri mesem caffe & Art Gallery

Mesem Cafe & Art Gallery ternyata sudah lama menjadi tempat yang diidamkan para pencinta sastra tersebut. Malam minggu, 11 Februari 2023 kemarin jadi ajang para pencinta sastra Datang, Dengarkan dan Bacakan Puisinya. Saya sebagai penulis puisi merasa sangat diapresiasi hingga diberi ruang untuk membacakan puisi karya saya sendiri.

Kali ini saya membacakan 3 karya saya yang kebetulan sudah tayang di Kompasiana.
Pertama saya membacakan puisi berjudul Cinta Air. Bulan Februari dikenal sebagai Bulan Kasih Sayang atau Valentine Day. Saya memformulasikannya sebagai rasa cinta manusia kepada air. Berikut linknya: Cinta Air

Puisi Kedua yang saya baca berjudul Filosofi Air. Disini saya mengambarkan filosofi air sebagai inspirasi untuk para pemimpin. Berikut linknya sbb: Filosofi Air

Puisi ke 3 saya bacakan secara khusus setelah saya bertemu dengan Sam Yasin Tomboan Ngawonggo. Kebetulan tepat 2 tahun lalu saya menulis sebuah puisi tentang Ngawonggo. Puisi tersebut saya tulis dalam rangka event Bolang kompasiana dan terpilih sebagai salah satu pemenang dengan mendapatkan hadiah berupa akun Kompasiana premium selama 6 bulan. Berikut link puisi tersebut: Sajak Peradaban 1000 Tahun Ngawonggo

Sam Yasin Tomboan Ngawonggo sangat terharu dengan puisi puisi yang saya bacakan kali ini, dan semoga diwaktu mendatang, bisa membacakan 3 puisi bertema air tersebut di Situs Tomboan Ngawonggo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun