Mengenai biaya perjalanan menuju kesana biaya nya relatif murah dengan harga Rp.50.000 kita sudah mendapatkan tiket kapal dan difasilitasi kasur, ruangan ber AC, toilet, dan ruang santai untuk menonton tv. Tidak hanya itu kita juga bisa menyewa kamar pribadi seharga Rp.700.000 dengan fasilitas twin bed, Tv, dan ruangan yang sangat dingin.Â
Saya berangkat dari Surabaya menuju pulau Masalembu pada pukul 14.00 siang hari, karena menunggu kapal sedang melakukan kegiatan bongkar muat barang, bunyi serbung kapal menandakan bahwa kapal siap berangkat. Karena perjalanan kapal yang begitu lama membuat saya suntuk selalu rebahan santuy di dalam kamar pada malam hari, sehingga saya lebih memilih nongkrong di kafe atau yang biasa disebut dengan kantin hehehe. Keesokan hari nya terbitlah fajar dimana saya harus berkemas barang karena kapal akan berlabuh pada pukul 06.00 pagi hari.
WELCOME TO MASALEMBU ISLAND
Saya pun dijemput oleh abah (paman) yang tinggal disana. Bahagia dan lega rasa nya jika sudah sampai di Pulau Masalembu karena rasa takut dan khawatir saya yang begitu bergejolak akibat gelombang besar, karena pada saat itu musim hujan hehe.
Jadi jarak dari pelabuhan ke rumah saya hanya sekitar 3 menit jika menaiki sepeda motor, karena dari jembatan saja rumah saya sudah kelihatan. Sesampai disana saya mandi dan sarapan topak ladhe (makanan khas masalembu) yang sudah disiapkan oleh tante saya.
Karna masih dengan suasana pagi hari saya tidak langsung bermain, melainkan saya datang ke toko Kafilah untuk membantu pekerjaan keluarga disana, setelah membantu pekerjaan disana saya di jemput oleh Devi sepupu saya untuk bermain ke rumah sanak keluarga di desa Suka jeruk, sesampai nya disana saya disambut oleh keluarga nenek dengan makanan tradisional khas sana seperti nasi jagung, boras, ikan bakar mendhut (ayam-ayam), ikan kaben nama yang familiar disana dll. Setelah makan nenek mengajak untuk melihat kebun yang di milikinya, di kebun terdapat pohon kelapa, pohon pisang, pohon manga, pohon sirsak, dan pohon nangka.
PERKEMBANGAN PULAU MASALEMBU
Nenek pun mulai bercerita tentang perubahan dan perkembangan Pulau Masalembu dari awal nya dulu tidak ada aliran listrik, hingga sekarang masih menggunakan PLTD dimana penggunaan listrik yang terbatas dari pukul 17.00 menjelang adzan maghrib hingga pukul 00.00 malam hari saja setelah itu listrik akan mati dan hidup kembali pada saat jam 04.00-05.00 waktu shubuh.Â
Tetapi beberapa masyarakat di masalembu sekarang telah menggunakan bantuan alat tenaga surya dimana pada siang hari masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti mengecas hp, menonton tv, menyalakan kipas angin, dll. Kabar nya pulau masalembu akan teraliri listrik PLN supaya bisa nyala 24 jam, maka kita harap ke semua pihak bisa support agar program ini berjalan tanpa kendali sedikitpun ya hehe.
Oh iya guys jadi di pulau Masalembu juga keterbatasan masalah sinyal loh, disana kalian hanya bisa menggunakan kartu Telkomsel saja. Untuk internet dulu disana tidak bisa sama sekali, jadi sekarang udah ada perubahan menjadi jaringan 3G. yah so pasti lemot banget tuh.. tapi kalian tak perlu khawatir karena disana beberapa toko, warung, dan rumah masyarakat telah memasang wifi.