Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Trip

First Time Ikut Event Ketemu Walking Kompasiana: Jelajah The Hidden History of Pasar Lama

2 Juni 2025   15:22 Diperbarui: 2 Juni 2025   15:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Penulis Kompasiana (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Ternyataa dulu ada istilah udik dan benteng. Udik di zaman itu bukan dalam konotasi negatif tapi untuk membedakan daerah desa dan kota. Udik yaitu daerah desa dan benteng yaitu daerah kota. Orang-orang zaman dulu jika ingin ke kota maka akan bilang "mau ke benteng", sedangkan jika ingin ke desa yaitu "mau ke udik". Dikatakan benteng yaitu karena pusat pertahanan, pusat berdagangan, dan juga tempat yang ramai dikunjungi orang-orang.

Cina Benteng dan Ketahanan Ekonomi Lokal

Dari dulu selalu melihat orang China itu sukses dalam berdagang maupun berbisnis. Orang Cina memiliki semangat, ketekunan, dan pantang menyerah. Tak heran hal tersebut juga terlihat di Pasar Lama, Kota Tangerang. Di sana terdapat tempat pembuatan kecap SH (Siong Hin) yang didirikan oleh Lo Tjit Siong, selain itu juga ada kecap benteng. Bahkan kecap bango yang sekarang beredar ke seluruh Indionesia memiliki sejarah berdirinya sejak di kota Tangerang sebelum akhirnya diakuisisi oleh perusahaan besar. Sekarang, tempat pembuatan kecap SH.

Museum Benteng Heritage

Museum ini dulunya adalah rumah. Rumah yang digunakan untuk berkumpulnya para pedagang Tionghoa di Kota Tangerang. Saat ini rumah tersebut sudah dijadikan sebagai museum. Museum Benteng Heritage saat ini berisi benda-benda yang berkaitan dengan orang Tionghoa di kota Benteng, Tangerang. Mulai dari peralatan hidup, pakaian, tempat tidur, permainan orang Tionghoa zaman dulu, dan lain sebagainya. Ohiya, menariknya, rumah Tionghoa zaman dulu tidak memiliki water closet atau kamar mandi di dalam rumah, jika ada orang yang memilikinya maka akan dianggap orang yang jorok. Selain itu, rumaah Tionghoa juga dilengkapi dengan kunci yang sudah dirancang dengan rahasia, sehingga hanya pihak keluarga yang bisa membukanya.

Itulah beberapa  hal yang sangat menarik bagi saya dan menjadi tambahan pengetahuan bagi saya sebagai orang asal Tangerang. Ya, sebagai orang Tangerang sudah semestinya saya mengetahui tentang keberagaman di kota Tangerang yang akan menjadi identitas lokal kami sebagai warga Tangerang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun