Mohon tunggu...
Ira Maria Fran Lumbanbatu
Ira Maria Fran Lumbanbatu Mohon Tunggu... Dosen - Seorang wanita single, independent, sedikit introvert tapi sangat membuka diri utk pertemanan :)

Saya tidak bisa berbagi materil tetapi saya akan berbagi informasi kepada para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Menjadi "Nanny" Sehari

3 Maret 2018   16:14 Diperbarui: 5 Maret 2018   03:57 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oia, ada bagian yang tertinggal tadi, kenapa saya tidak membawa keponakan saya bermain ke timez***, karena kami memiliki pengalaman -- pengalaman sebelumnya, jika keponakan saya bermain di timez*** akan sangat susah untuk membujuknya untuk pulang dan sepanjang jalan pasti dia akan menangis dan meraung raung. Saya tidak mau dianggap jadi pencuri anak nantinya oleh orang -- orang disana. Soalnya kasus penculikan anak juga sedang marak -- maraknya.

Berikutnya adalah menanyakan makanan yang boleh dan tak boleh dimakan. Untuk keponakan saya, saya sempat menanyakan kepada ibunya, apakah saya bisa memberi dia ice cream, ternyata boleh dengan catatan dia harus makan siang dulu. Dan ibunya juga memberikan opsi jika dia tidak mau makan saya harus beli roti sebagai pengganti nasi nantinya.

Hal yang tidak kalah penting berikutnya adalah takaran susu yang diperlukan. Karena saya tidak begitu sering membuatkan susu untuk keponakan saya, saya selalu memastikan kembali takaran susu yang tepat untuk keponakan saya. Untuk keponakan saya, satu sendok susu akan dicampur dengan air 180 (saya tidak ingat ini dalam cc atau ml, karena angka -- angka tersebut sudah ada dibotol susunya). 

Dan yang perlu diperhatikan, air yang digunakan adalah air yang masih hangat -- hangat kuku karena jika susunya masih terasa cukup panas pasti keponakan saya tidak mau meminumnya. Oia, jika dia sedang rewel, saya selalu menyogoknya untuk minum susu, pasti dia akan diam dan lupa dengan kegiatannya sebelumnya.

Untuk hal berikut ini, tidak semua orang siap untuk melakukannya. Hal itu adalah ganti popok jika si anak sedang buang air besar. Saya sebenarnya sudah wanti -- wanti apakah keponakan saya sudah pup atau belum dihari itu, dan ternyata belum. 

Masih ingat cerita saya diparagrap sebelumnya bagaimana keponakan saya makan sangat banyak dihari itu, yah dan akhirnya hari itu berakhir dengan ganti popok karena dia buang air besar. Hahahha. 

Saya sempat menelepon ibunya untuk menanyakan apakah akan pulang cepat sehingga kami akan menunggu untuk proses ganti popok tersebut dan ternyata jawabannya masih lama. Akhirnya mau tidak mau, sayapun mencoba mengganti popoknya sendiri karena kasihan jugakan dia jika popoknya tidak langsung diganti. 

Dan ternyata tidak sesusah yang saya bayangkan, semuanya berjalan dengan lancar dan keponakan saya yang sebelumnya cemberut akhirnya tersenyum bebas dan bahagia.

Point terakhir adalah bagaimana caranya mengantisipasi jika mood anak tersebut berubah, yang saya lakukan adalah memutarkan film kartun di tv dan jika moodnya sangat parah, pasti hal pertama yang saya tawarkan adalah susu. 

Karena kelemahan keponakan saya ada disusunya. Tapi yang cukup mengherankan, ketika saya sudah kelelahan mengawasinya, sedikitpun keponakan saya tidak merasa lelah, dia terus ceria dan tidak merasa ngantuk sepanjang hari.

Jadi, sebenarnya semua orang bisa menjadi nanny, baik pria maupun wanita dan ketika melaksanakan tugas sebagai nanny dadakan, yang sangat perlu diperhatikan adalah SABAR. Harus benar -- benar sabar, karena anak -- anak tersebut belum tahu mana yang baik maupun salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun