Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menulis Tema Lingkungan, Mengapa Sepi Peminat?

17 Desember 2016   00:50 Diperbarui: 17 Desember 2016   23:26 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Greenforestside

Akses informasi dunia digital begitu mengalir deras setiap hari, memenuhi trafik blog seorang blogger. Anggapan Blogger yang dulu dianggap sebelah mata, kini menjadi ancaman sangat serius mengalahkan sejumlah media massa online terkemuka. Pamornya mampu menggaet begitu banyak pembacanya dari setiap postingan. 

Dari sekian banyak postingan yang masuk ke kantung trafik si blogger, umumnya hanya membahas isu yang sedang hangat dan digandrungi pembaca. Di kolom media massa, isu yang diangkat kebanyakan berasal dari politik, gosip, olahraga, dan, percintaan. Masalah itu seperti tidak pernah ada habisnya. Pembaca seakan jenuh dan ingin sesuatu yang menarik dan tidak kaku.

Melihat kondisi tersebut, blogger hadir sebagai penengah. Ia memberikan informasi menurut temannya melalui sudut pandang yang berbeda yang ia sampaikan. Lebih manusiawi dan lebih berdasarkan opini atau pengalaman pribadi. Pembaca seakan terbawa dengan penyampaian yang disampaikan dan menyampingkan media ternama sekali pun. 

Namun dari sekian banyak postingan, sangat sedikit Blogger berani mengulas tentang masalah lingkungan. Setiap bulannya selalu selalu ada perlombaan yang mengangkat tema lingkungan, baik dari pemerintah atau LSM lingkungan, tetapi sangat sedikit yang mau terlibat. Hadiahnya tak kalah menggiurkan, namun iming-iming itu tempat partisipasi sedikit.

Nah, saya mau mengulas mengapa banyak blogger yang enggan sekali membahas masalah lingkungan untuk diangkat dan berada di postingannya, berikut ini penjelasannya.

Trafik yang sepi, bagi siapa saja yang menulis dan memposting sebuah informasi terasa sia-sia andai target pembacanya sedikit. Walaupun berada di halaman pertama mesin pencari Google sekali pun. Terasa percuma kalau menulis trafiknya sedikit walaupun materinya sangat berbobot. Lebih baik materinya ringan-ringan saja namun mendapatkan sejumlah trafik dan share berlimpah dari pembaca.

Masalah lingkungan tidak terlalu seksi untuk diulas lebih lanjut. Sedikit mendatangkan trafik, menurunkan nilai komersial tulisan si blogger. Faktor itulah yang mendorong mengapa banyak media dan bahkan blogger sangat sedikit mengulas serta mencurahkan tulisannya ke masalah lingkungan. Peluang informasi bisa menjadi viral dan mendapatkan share relatif sedikit. Keengganan itulah membuat isu lingkungan seperti kalah pamor dengan isu politik, percintaan, gaya hidup, dan olahraga.

Data terbatas, menulis dan merangkai menjadi sebuah opini butuh sejumlah data dan fakta. Apalagi tulisan yang diangkat mengenai masalah lingkungan. Kesulitan itulah menjadi kendala besar isu lingkungan bisa muncul ke permukaan, data itu hanya dimiliki dan diakses oleh kalangan tertentu. Faktor itu seakan membuat blogger malas mencari lebih tahu atau pusing-pusing menyatukan antara satu fakta dan data dengan yang lainnya hingga berkaitan satu sama lain. Sudah pasti waktu menulisnya lebih lama berbeda dengan tema yang khusus si blogger angkat.

Isu Lingkungan temanya luas, menulis tema lingkungan punya ruang lingkup begitu luas. Khususnya di Indonesia, permasalahan lingkungan yang paling banyak melanda berasal dari bencana alam seperti: banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Selain itu faktor efek pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem serta perburuan sejumlah satwa langka. Isu yang begitu luas dan kompleks mengharuskan penulis punya sejumlah pengetahuan yang harus ia angkat untuk memuaskan dahaga para pembaca.

Jangan sampai ia terkesan “sok tau” atau malah tulisan yang diangkat kurang berbobot. Daripada mengambil risiko itu, lebih baik tidak menulis anggapan sejumlah blogger.

Tidak semua Blogger yang memenuhi halaman mesin pencari berlatar belakang ahli lingkungan atau praktisi lingkungan. Bisa jadi kemampuan mereka hanya menulis tips-tips ringan, menulis tema lingkungan jadi sebuah tantangan sendiri yang banyak yang tak menyanggupinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun