Mohon tunggu...
Arman Maulana Iqbal
Arman Maulana Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Uin Sunan Ampel Surabaya urabaya

seorang mahasiswa yang suka berbusana

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketika Desa Pesisir Belajar Mandiri: Kisah Inovasi Desa Tasikmadu Tuban

8 Oktober 2025   01:54 Diperbarui: 8 Oktober 2025   01:54 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain realistis, strategi ini juga bersifat inklusif. BUMDes memberi ruang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi --- mulai dari nelayan, petani, ibu rumah tangga, hingga anak muda. Dengan sistem pengelolaan yang transparan dan pembagian hasil yang adil, kepercayaan masyarakat tumbuh kuat, menciptakan rasa memiliki yang menjadi fondasi keberlanjutan usaha. Data dari Kementerian Desa PDTT (2023) memperkuat hal ini: lebih dari 75% desa mandiri di Indonesia memiliki BUMDes aktif. Fakta tersebut membuktikan bahwa penguatan BUMDes adalah langkah nyata menuju kemandirian ekonomi desa di seluruh Indonesia.

Keterlibatan Masyarakat dan Transparansi sebagai Kunci Keberhasilan

Partisipasi masyarakat merupakan jiwa dari setiap inovasi pembangunan desa. Sejak awal berdirinya BUMDes Tasikmadu Sejahtera, seluruh proses dijalankan dengan melibatkan warga. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi menjadi pelaku utama yang menggerakkan roda ekonomi desa.

Nelayan menyediakan jasa wisata bahari, ibu rumah tangga mengelola warung makan dan toko oleh-oleh, sementara para pemuda karang taruna bertanggung jawab atas kebersihan dan promosi wisata. Semua berperan aktif dengan semangat gotong royong yang menghidupkan kembali nilai kebersamaan di tengah masyarakat.

Selain partisipasi, transparansi dalam pengelolaan keuangan juga menjadi pilar penting. Pemerintah desa rutin mempublikasikan laporan pendapatan dan pengeluaran BUMDes melalui papan informasi dan forum musyawarah desa. Keterbukaan ini menumbuhkan rasa percaya dan menghilangkan kecurigaan, membuat masyarakat semakin antusias untuk terlibat.

Keterlibatan dan kepercayaan inilah yang menjadi bahan bakar utama keberhasilan BUMDes. Ketika warga merasa memiliki, mereka akan menjaga, mengembangkan, dan meneruskan program yang telah ada. Inilah makna sejati pembangunan berbasis masyarakat bukan sekadar proyek pemerintah, tetapi gerakan bersama yang tumbuh dari bawah.


Peran Mahasiswa dan Generasi Muda dalam Inovasi Dana Desa

Generasi muda memegang peranan penting dalam inovasi dana desa di Tasikmadu. Mereka menjadi motor penggerak perubahan --- mengelola media sosial, mempromosikan wisata pantai, dan menghadirkan ide-ide kreatif yang menghidupkan suasana desa. Kehadiran mereka mengubah citra Tasikmadu dari desa nelayan tradisional menjadi desa wisata yang modern dan dinamis.

Dukungan juga datang dari mahasiswa melalui program KKN tematik dari berbagai perguruan tinggi seperti UNIROW Tuban. Mereka membantu BUMDes dalam banyak hal: membuat sistem keuangan digital, merancang logo produk, hingga memberikan pelatihan promosi berbasis online. Mahasiswa membawa semangat baru bahwa desa bukanlah tempat yang tertinggal, tetapi ruang yang kaya dengan potensi dan peluang.

Generasi muda menjadi jembatan antara desa dan dunia luar. Dengan kemampuan teknologi, semangat, dan gagasan segar, mereka mampu mendorong inovasi dan memperkuat kemandirian ekonomi. Jika diberi ruang dan kepercayaan, anak muda dapat menjadi aset terbesar dalam membangun masa depan desa yang tangguh dan berdaya saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun