Keresahan Masyarakat atas Kenaikan Bahan Bakar serta Melonjaknya Bahan Pangan

Keresahan masyarakat atas kenaikan bahan bakar serta melonjaknya bahan pangan.

Masyarakat Indonesia sekarang sedang heboh oleh beredarnya kabar tentang isu naiknya harga bahan bakar pertamax di sejumlah daerah, hal ini mengakibatkan beberapa bahan pangan pun mengikuti kenaikan seperti hal nya harga bahan bakar. 

Ada beberapa jenis BBM yang di jual pertamina kepada masyarakat, salah satunya yaitu pertamax, pertamax sendiri yang semula dengan harga - Rp 9.650 per liter, setelah di resmikan oleh pemerintah kini menjadi -- Rp 12.500 per liter. 

Tidak sedikit masyarakat dari kalangan menengah ke bawah yang protes atas kabar yang kurang enak di dengar, dan seharusnya pemerintah sendiri tidak usah terburu-buru akan hal ini karena ketika BBM naik maka perekonomian yang lain pun akan ikut naik. 

Sudah terbukti bahwa harga minyak goreng sekarang mahal dan langka, tidak menutup kemungkinan karena faktor dari naiknya harga BBM. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, seharusnya dengan adanya data tersebut minyak sendiri mudah untuk didapatkan, akan tetapi semua itu justru semakin kesini minyak goreng mahal dan langka.

Penyesuaian harga dilakukan seiring dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia dan agar perusahaan tetap bisa beroperasi. Keputusan ini tentu sudah melalui berbagai pertimbangan oleh semua pihak terkait. 

Apalagi, komponen terbesar dari struktur biaya bahan bakar minyak adalah biaya perolehan produk, padahal harga minyak acuan yang digunakan pemerintah untuk menentukan harga BBM domestik terus melonjak akibat konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. 

Berbicara soal pertamax yang melonjak, apabila hal ini dibiarkan begitu saja maka jenis bahan bakar minyak (BBM) yang lainnya pasti ada kelangkaan karena masyarakat menghindari dari jenis yang harganya sudah naik, penyebab dari kelangkaan maka jenis yang lainnya pun akan ikut naik seperti jenis pertamax.

Sebetulnya sudah tidak asing lagi ketika kita mendengar kabar tersebut, bahwa dari tahun ke tahun dalam jangka waktu tertentu sudah banyak informasi yang didapat oleh masyarakat Indoesia soal melonjaknya sejumlah harga BBM dan bahan pangan, hal ini sering terjadinya rasa kekecewaan yang dialami bagi masyarakat umum. 

Dahulu pada awal masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2005 terjadi kenaikan BBM, hingga berakhirnya periode sempat mengalami kenaikan lagi, setiap usulan yang dibuat untuk menaikan harga BBM selalu ditolak oleh kalangan DPR karena akan menimbulkan beban bagi masyarakat. 

Hal ini bahwa Presiden RI ke 6 tersebut tidak sembarangan melakukan pernyataan sepihak untuk melakuan usulan perihal ini karena semua yang berhubungan dengan negara harus mempunyai kesepakatan bersama. Mengingat kejadian tersebut setidaknya kita sudah tahu atas kekhawatiran yang sering dialami masyarakat indonesia dari dulu hingga sekarang, semua aspirasi dari beberapa elemen satu suara untuk menolaknya hal itu atas dasar kemanusiaan.

Harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pangan tidak berhenti disitu saja, hingga saat ini masa pememerintahan presiden Jokowi dodo jauh melebihi ekspetasi dengan mematok harga sampai 2 kali lipat dibandingkan masa pemerintahan sebelumnya. 

Upaya ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena semua inflasi yang terjadi bisa menimbulkan sejumlah dampak, baik dari sisi ekonomi maupun nonekonomi. Menurut Bank Indonesia, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun.

Dalam jangka panjang, standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin bertambah miskin. Menanggapi hal tersebut banyak dikalangan mahasiswa serta masyarakat aksi besar - besaran mereka menganggap tidak ada kesetaraan yang dilakukan oleh pemerintah, semua masukan dan kecaman ini tidak terlepas dengan persoalan harga minyak yang sama -- sama sedang melonjak.

Menyikapi perihal atas kenaikan BBM dan bahan pangan, masyarakat diminta utuk lebih pintar lagi dan hemat untuk mengatasinya agar tidak terlalu banyak pengeluaran, mengingat dijaman sekarang semua kebutuhan terus meningkat. 

Sebetulnya pemerintah pun masih menimbangkan semua nya sesuai dengan kestabilan di lingkungan masyarakat, apapun yang dilakukan pemerintah karena adanya alasan yang kuat dan tidak sembarangan tanpa ada persetujuan.