Peningkatan kasus Omicron menjadi perhatian serius. Pemerintahpun membuat persiapan untuk menghadapi gelombang 3 covid di Indonesia. Hal ini senada dengan epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono yang mengungkapkan bahwa peningkatan kasus penularan virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia berpotensi memicu gelombang ketiga Covid-19.
Kekhawatiran ini muncul mengingat sifat varian Omicron yang diketahui lebih cepat menyebar dibanding varian Covid-19 yang ada sebelumnya. Miko juga menyebutkan bahwa berdasarkan lonjakan kasus yang terjadi saat ini, kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada awal tahun 2022. Tanpa Omicron pun potensi gelombang ketiga Covid-19 akan tetap ada, apalagi dengan munculnya varian Omicron.Â
Prediksi Gelombang 3 Covid-19 di Jakarta
Menurut Miko, kemungkinan akan ada sekitar 5.000 kasus harian yang ditemukan di Indonesia saat gelombang ketiga Covid-19 terjadi. Dari angka tersebut, DKI Jakarta diprediksi bisa menyumbang sepertiga atau sekitar 1.500 -- 2.000 kasus per harinya.Â
Prediksi ini sewaktu-waktu dapat terjadi apabila pemerintah pusat, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak segera mengambil tindakan tegas dalam menekan penularan virus corona ini. Apalagi Pemprov DKI diketahui malah melonggarkan aktivitas masyarakat, seperti mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) hingga 100 % di sekolah-sekolah.
Dengan adanya potensi gelombang ketiga Covid-19, Miko menyarankan agar pengetatan kegiatan masyarakat kembali diberlakukan. Untuk saat ini, wilayah Depok dan Bogor telah diminta untuk menunda PTM karena status wilayahnya yang turun menjadi PPKM Level 2. Sedangkan wilayah DKI Jakarta sedang dalam tahap pengajuan.Â
Omicron Meluas, Kasus Aktif Bertambah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa kasus penularan Omicron di Jakarta mengalami lonjakan, dari sebelumnya berjumlah 407 sekarang naik menjadi 414 kasus. Peningkatan kasus aktif Covid-19 di Jakarta ini dipengaruhi oleh penularan varian Omicron yang semakin masif.Â
Kasus aktif Covid-19 sendiri di Jakarta hingga 10 Januari 2022 telah menyentuh angka 2.129, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari angka 1.874 di hari sebelumnya. Jika diakumulasikan, kasus Covid-19 di Jakarta kini berjumlah 867.662 kasus, dengan rincian 851.944 pasien sembuh, 13.589 meninggal dunia, serta 2.129 pasien masih dalam perawatan.Â
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktaviani, mengaku kesulitan dalam mendeteksi orang yang terpapar Omicron karena gejala yang ditimbulkan relatif ringan. Oleh karena itu, orang yang terpapar varian omicron sering kali tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi dan berpotensi menularkan ke orang lain.
Persiapan Menghadapi Gelombang ke 3 Covid