Mohon tunggu...
Moh Iqbal NB
Moh Iqbal NB Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mencatat aneka perjalanan, merekam kesan dan menghayati indahnya alam

Memetik Hikmah Kebesaran-MU disetiap Petualanganku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ingin Bebas Sejenak dari Penjara Android

24 April 2019   22:30 Diperbarui: 24 April 2019   22:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga hari tidak mengisi paket kuota internet,  memberi gambaran bahwa dunia nyata itu masih ada. bukan karena tidak mampu membeli kuota, namun puasa dari dunia maya merupakan bagian dari kesengajaan.  Karena saya memandang, dunia saat ini seakan dalam genggaman, hingga akhirnya kita terpenjara dalam ruas jari jari dalam bingkai layar ponsel, karena aktivitas hidup di zaman modern, semuanya tersita pada fitur fitur hiburan dari smartphone.

Terperangkap dalam aktivitas seperti itu, terkadang mulai membosankan. Saatnya keluar dari hipnotis handphone,  maka libur selama tiga hari kemarin sudah sangat pas waktunya untuk dinikmati tanpa internet. Selanjutnya perlu waktu luang untuk mendaki gunung,  menukar  suasana alam dsb seperti sebelumnya. biasakanlah sehari tanpa handphone, dan rasakan kesan dan keceriaan yang dulu ada namun telah lama hilang.

Tiga hari tanpa internet,  layaknya Caleg yang menikmati masa tenang pemilihan umum. Banyak perdebatan di dunia maya yang memberikan dampak pemutusan silaturrahmi di dunia nyata.  Setelah mencoba bertahan tanpa kuota,  ternyata masih ada tawa diluar sana yang telah rindu menghidupi suasana riang sebelum era tehnologi menyapa.  

Sejam tanpa handphone,  memungkinkan kiamat terasa begitu dekat,  menggunakan smartphone tanpa kuota dan jaringan internet, disitulah Hp pintar kembali ke pengaturan awal, yakni cukup jadi kalkulator dan senter. Saya pernah merasakan keresahan itu,  apalagi bagi mereka yang pernah tinggal ditenda pengungsian, akibat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang meland kota Palu,  28 September 2018.

Kehadiran Smartphone,  justru menggantikan peran benda yang populer dimasanya,  peran TV mulai kurang dilirik,  bila ingin mencari tayangan nostalgia dan mencari tahu ending sebuah sinetron yang dahulu belum sempat ditonton hingga tuntas. karena keberadaan TV pada saat itu hanya dimiliki satu rumah tangga dalam satu desa,  sangat berbanding terbalik dengan smartphone, cukup ketik dan search saja,  maka kamu kan menemukannya dalam aplikasi Y******, semua serba mudah dengan handphone,  serasa dunia dalam genggaman. Silaturrahmi memang lebih terjalin di dunia maya, namun justru mengabaikan mereka yang ada disekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun