Usia 13 tahun adalah usia yang sangat enerjik dan juga rentan. Di usia tersebut jenjang Sekolah menengah pertama (SMP) pun mulai di jejeki,keceriaan,teman baru,kelompok baru,dan aktifitas serba baru selalu mengikuti tak terkecuali rasa "coba-coba" mungkin kata tersebut yang enjoy digunakan untuk kalangan anak usia tersebut yang baru merasakan ledakan emosi masa remaja.
Sepulangnya saya dari perantauan terbesit kabar yang sangat memilukan bagi para orang tua yaitu merebaknya penggunaan obat peredah nyeri pasca pembedahan yaitu "Tramadol" sebagai pengganti minuman keras. Dan sangat menyedihkan pula bahwa penyebaran obat tersebut mulai masuk di wilayah sekolah yang umum nya sekolah jenjang SMP penyebarannya cukup rapih,transaksi dilakukan pada jam istirahat sekolah. Obat tersebut umumnya dibawa dan dijual oleh teman beda sekolahan. Menanggapi kabar tersebut saya sangat penasaran dan mencoba bertanya kepada adik-adik saya yang masih sekolah di jenjang SMP dan SMA dan jawabannya ternyata "memang benar banyak kelompok anak- anak mengkonsumsinya".
Tak butuh waktu lama mencari info tentang efek samping obat peredah nyeri tersebut,salah satu adik saya mengasih tahu kabar bahwa teman seumurannya belum lama ini terserang gangguan jiwa ringan,serta ada seorang penggunanya juga tega melukai musuhnya dengan senjata tajam saat dalam pengaruh obat tersebut dan ada juga yang masuk rehabilitasi.
Dan selanjutnya saya meminta informasi dari keluarga korban pengguna obat tesebut,bahwa di temukan sejumlah efek jikalau tidak menggunakn obat tersebut dalam beberapa hari pengguna mengaku gemetaran,lemas,bahkan sampai tidak bisa tidur. Sungguh sangat memilukan di pedesaan yang masih anggun pun tak luput dari pengaruh penyalah gunaan obat.
Kita tahu bahwa Tramadol adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri akut dan kronik berat serta nyeri pasca pembedahan/operasi. Jadi untuk menyikapi peristiwa tersebut saya harap di lingkungan sekolahan terdapat suatu organisasi yang di khususkan untuk mencekal dan memberantas penyaluran obat-obatan tersebut agar tidak masuk lingkungan sekolah,dan meracuni generasi muda bangsa. Dan untuk orang tua saya harap harus ekstra hati-hati untuk menjaga para jagoan-jagoan bangsa,sebisa mungkin isi hari-harinya dengan pendidikan aqidah,serta pengetahuan keagamaan. Agar jasmani dan rohani mereka tetap sehat.