Mohon tunggu...
Caripah IPUT
Caripah IPUT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia - Universitas Pamulang

Menulislah yang baik. Jadikan tulisanmu agar bermanfaat dan berguna untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penambahan Kosakata Bahasa Indonesia

21 Mei 2021   01:11 Diperbarui: 30 Mei 2021   01:54 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagian dari kita pasti pernah berpendapat dan berpikir mengapa banyak sekali WNI (Warga Negara Indonesia) yang tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahkan kita merasa bahasa Indonesia sering kali dirubah dari penulisan bahkan pengucapannya, contohnya yaitu ciyus, miapah, leh uga, kzl, bingit, dan masih banyak lagi. Miris! Saya merasa bahasa kita diacak-acak. Meski pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi ada karena kita membutuhkannya. Kata-kata baru akan terus muncul karena kita membutuhkannya, bertahan jika terus kita gunakan, dan kata-kata lama pun hilang dengan sendirinya ketika tak ada lagi orang yang menggunakan kata-kata tersebut. Jadi, bahasa memang akan terus berubah.


Tetapi, apakah pantas sebuah perubahan justru menjadi lebih buruk? Seharusnya tidak. Karena perubahan bahasa dari 88 tahun yang lalu hingga sekarang justru menjadi lebih baik, mudah dipahami dan diucapkan. Jadi, untuk sekarang dan seterusnya bahasa harusnya berubah dan berkembang menjadi lebih baik. Pada dasarnya Indonesia memang sudah memiliki bahasa yang baik, yaitu Bahasa Indonesia. Sayangnya terlalu banyak masyarakatnya yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Mereka lebih cenderung menggunakan bahkan lebih mengenal bahasa slang atau bahasa musiman dan bahasa gahul yang mereka ciptakan sendiri.


Padahal, kita sebenarnya sangat butuh masyarakat yang cerdas dalam penggunaan bahasa. Karena penggunaan bahasa yang baik bisa menjadikan Indonesia yang lebih sehat. Serta , yang perlu kita lakukan hanyalah terus menggunakan bahasa yang baik yang sudah ditentukan dan disahkan. Minimalisir penggunaan bahasa slang atau bahasa musiman dan bahasa gahul, agar Bahasa Indonesia tidak hilang. Indonesia akan sehat hanya karna bahasa Indonesianya tetap ada dan digunakan. Indonesia akan sehat jika masyarakatnya pun sehat. Masyarakat bisa dianggap sehat hanya karena penggunaan bahasanya yang baik. Sehat dalam artian punya nilai dan harga diri sebagai masyarakat yang cerdas.


Penggunaan bahasa yang baik memiliki nilai tersendiri untuk sebuah negara. Bayangkan saja jika masyarakatnya tidak menggunakan bahasa yang baik, bahasa yang sudah ditentukan dan disahkan. Otomatis bahasa Indonesia akan hilang dengan sendirinya, dan pasti ada kemungkinan bahasa negara kita tidak akan diakui oleh dunia. Lebih parahnya lagi jika masyarakat sampai tidak tahu bahasa Indonesia yang sebenarnya karena mereka lebih sering menggunakan bahasa slang, bahasa gaul atau bahkan membuat bahasanya sendiri. Itu sama saja menghilangkan indentitas begara kita. Karena bahasa menjadi identitas negara, dan identitas negara kita adalah Bahasa Indonesia. 

Berikut beberapa kosakata bahasa yang ditambahkan oleh penuturnya dan dianggap tidak baik dalam penulisan maupun pengucapan. Semoga Anda tidak termasuk orang yang menggunakan bahasa ini.

1.
Ciyus
Serius

2.
Miapah
Demi apa

3.
Leh ugha
Boleh juga

4.
Kzl
Kesal

5.
Bingit
Banget

6.
Anjay/anjir (biasa untuk umpatan)
Anjing

7.
Ngab
Bang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun