Mohon tunggu...
Ipung Purwanto
Ipung Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - Undip
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Panggillah aku ketika aku bisa memenuhi tanggung jawabku, tanpa meninggalkan salah satupun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Punya Kompetensi, "Mahasiswa Masuk Lautan Teduh"

23 Februari 2024   09:27 Diperbarui: 23 Februari 2024   09:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sudah berubah kalau mahasiswa tidak punya kompetensi diri akan masuk lautan teduh, Lautan teduh (lautan yang sangat dalam susah untuk naik lagi)  jadi pada era sekarang ini spiritnya adalah spirit liberal, orang hari ini kompetisi. Dan dalam kompetisi itu anda kalah kompetensinya ya masuk lautan teduh. Karena kompetisi tu ya anda harus menang maka buatlah dalam kompetisi ini kamu punya diferensiasi. "Nilai lebih" apa yang kamu punyai dibandingkan dengan teman-temanmu yang lain. Dan nilai lebihmu itu harus kamu perkuat terus.

Pada sekarang ini kita sering mendengar mahasiswa kupu-kupu yaitu kepanjangan dari kuliah pulang-kuliah pulang. maksudnya, mahasiswa yang langsung pulang setelah kuliah selesai. Para mahasiswa kupu-kupu ini mereka hampir tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus.

Karena berbagai alibi, ada mahasiswa yang hanya ingin fokus kuliah untuk mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif  (IPK) yang tinggi, ada mahasiswa yang sibuk membantu orang tua dan ada pula mahasiswa yang takut lulusnya molor tidak sesuai target karena mengurus organisasi di kampus dan ada mahasiswa yang mengaku memang benar-benar malas mengikuti kegiatan diluar akademik perkuliahan.

Sebenarnya para mahasiswa tidak salah ketika harus memilih menjadi mahasiswa kupu-kupu. Karena memang mahasiswa kupu-kupu akan lebih banyak memilki waktu longgar agar bisa lebih fokus ke akademik perkuliahan. Akan tetapi kegiatan akademik pun sebenarnya masih menyisakan waktu yang banyak.  Daripada menggunakan waktu longgar untuk berleha-leha, akan lebih baik jika banyaknya waktu lonnggar tersebut diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

 Di Era Revolusi Industri 5.0, para mahasiswa ini dituntut untuk mempunyai kemampuan leadership, communication interpersonal skills, problem solving, critical thinking, service orientation dan lobbying and negotiation skills, semua kemampuan itu bisa diperoleh apabila mahasiswa mengikuti organisasi kemahasiswaan. Karena pada hakekatnya para mahasiswa itu tidak hanya didorong untuk berprestasi dalam bidang akademik saja, tapi juga non-akademik dan berorganisasi.

Salah satu wadah bagi para mahasiswa untuk dapat mengembangkan pola pikir dalam berorganisasi dalam kehidupan kampus yaitu dengan mengikuti Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan). Ormawa memiliki peran penting dan manfaat dalam pengembangan diri mahasiswa. Ormawa menjadi bagian penting dalam pengembangan aspek sosial mahasiswa. Karena Ormawa sebagai sarana mengembangkan minat, bakat, hobi, dan kemampuan serta mengasah kepekaan sosial para mahasiswa.

Pada era persaingan kerja saat ini kemampuan akademik saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan skill lainnya. Sudah bukan menjadi rahasia umum ketika memasuki dunia kerja banyak perusahaan yang memberi nilai lebih pada mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi. Karena modal utama memasuki dunia kerja  adalah  terlatih hard skill dan soft skillnya,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun