Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

18.000 Laptop untuk Papua Hanya dengan Menggunakan 1% Kekayan Pasangan Capres dan Cawapres

16 April 2019   14:16 Diperbarui: 16 April 2019   14:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun nantinya tidak terpilih menjadi pemimpin negara, para kandidat capres dan cawapres tetap bisa berkontribusi banyak untuk rakyat Indonesia. Bagaimana bisa? Misalnya, secuil kekayaan mereka bisa diberdayakan untuk menangani masalah pendidikan yang ada di provinsi Papua.

Seperti yang sering digembar-gemborkan media, pendidikan masih jadi salah satu polemik besar di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Papua. Akses pada sekolah beserta beragam fasilitas penunjangnya belum secukup provinsi-provinsi lain. Kesukaran ini pun memicu terjadinya sejumlah masalah baru seperti tak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau yang terburuk, putus sekolah.

Berbicara tentang putus sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat bahwa Papua merupakan provinsi dengan angka putus sekolah SMP tertinggi di Indonesia timur dalam tiga tahun ajaran belakang. Kalau saja para Capres dan Cawapres ini rela "menyedekahkan" 1% harta yang dimiliki untuk dibelikan laptop belajar, mereka dapat langsung memperbaiki kondisi pendidikan di Papua.

Berapa Banyak Laptop yang Bisa Didapat dari 1% Kekayaan Capres dan Cawapres?

Setiap kandidat presidensial punya kekayaan yang terbilang besar. Melansir data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masing-masing kandidat punya aset kekayaan yang bernilai di atas digit miliar bahkan triliun. Joko Widodo memiliki total aset senilai Rp50.248.349.788, Prabowo Subianto punya kekayaan Rp1.952.013.493.659, Ma'ruf Amin Rp11.645.550.894, dan Sandiaga Uno Rp5.099.960.524.965.

Dengan hanya 1% dari keseluruhan harta kekayaannya, Joko Widodo bisa menyumbang Rp502.483.498. Jika satu laptop untuk belajar punya rataan harga Rp3.784.333, maka Jokowi punya persediaan 133 laptop untuk pelajar di Papua. Sedangkan 1% kekayaan Ma'ruf Amin dapat membelanjakan 31 unit laptop dengan total biaya Rp116.455.508.

Sebanyak 1% dari kekayaan Prabowo Subianto sama dengan Rp19.520.134.936. Jika dibelanjakan untuk laptop sekolah, Prabowo bisa mendapatkan 5.158 unit laptop. Sementara Sandiaga Uno, dapat membeli 13.477 unit laptop untuk keperluan belajar dari anggaran 1% kekayaannya, yakni Rp50.999.605.249.

Total laptop berspesifikasi memadai untuk belajar yang bisa didapat dari sejumput harta Capres dan Cawapres adalah 18.798 unit laptop.

15 Persen Siswa SMP di Papua Dapat Mengikuti UN Tanpa Kendala Fasilitas

Infrastruktur masih jadi halangan untuk menikmati layanan pendidikan yang layak di Papua, khususnya ketika pelaksanaan ujian akhir dan ujian nasional. Padahal berdasarkan statistik Kemendikbud, Papua memiliki jumlah siswa SMP aktif terbanyak di regional Indonesia Timur. Ada 126.477 orang pelajar SMP di penjuru provinsi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun