Akhirnya saya punya waktu menyaksikan film James Bond terbaru (seri ke 23) dengan bintangnya yang kekar , Daniel Craig, Skyfall (Langit Jatuh). Film James Bond ini seperti serial sebelumnya memang harus ditonton di layar lebar dan memang hanya untuk penonton yang ingin "menikmati" aura kemegahan dan kebesaran genre action ini sesuai dengan harga tiket yang cukup mahal. Melihat film James Bond di televisi, katakanlah ditayangkan di jaringan televisi kabel dengan layar plasma sekalipun, "roh" film ini kita tidak akan dapat. Dan inilah pembeda antara sebuah cerita yang layak difilmkan dan tidak-dan Holywood tahu film layar lebar itu beda dengan film televisi. Selain tanpa break iklan, penonton diajak untuk menjelajahi rangkaian cerita dan visual yang diatur temponya sehingga durasi 2 jam cukuplah untuk mendapatkan pengalaman "mengasyikkan". Ketegangan yang dibangun dari silih berganti konflik dari kecil hingga besar memang menggambarkan kepiawaian pengaturan cerita yang asyik tonton.
Plot film ini memang saya bilang aneh karena karakter M yang dimainkan oleh Judy Dench akhirnya harus mati karena perlawanan bekas agen M 16 lain , Javier Bardem (sbg Raoul Silva) yang sakit hati selama jadi agen M16 karena siksaan yang diterimanya oleh China (konsekuensi jadi agen).  Biasanya James Bond melawan agen asing sekarang melawan agen yang berkhianat. Ditambah lagi dengan adanya upaya dari pemerintah Inggris untuk menutup kegiatan spionase karena adanya banyak kebocoran nama agen M16 yang menyamar di organisasi teroris dan akhirnya mati terbunuh. Semua itu dirangkai hingga menjadi penunjang plot utama yang memacu klimaks yaitu  pertarungan James Bond melawan mantan rekannya itu.
Skyfall itu sendiri pada awalnya sepertinya memang untuk menggambarkan "kematian" James Bond akibat salah tembak dari agen Eve Moneypenny, yang kemudian pada akhir cerita beralih fungsi jadi kerja kantoran karena gagal jadi agen di lapangan.  Namun arti Skyfall itu sendiri baru muncul pada 1/3 jalan sebelum film berakhir yang menggambarkan rumah masa kecil James Bond yang sudah lama tidak dikunjungi dan banyak propertinya dijual kepada kolektor karena menganggap James Bond sebagai ahli waris telah mati.
Bagi saya film James Bond ini paling realistis dan menjawab tantangan jaman seperti apakah masih perlu agen spionase ala James Bond yang akrab sejak jaman perang dingin tahun 60an? Kedua, walaupun akhir cerita "harus" happy ending harus ada bumbu James Bond, supaya natural, dibuat "mati", berikutnya adanya lawan sepadan James Bond yang tahu seluk beluk Institusi M16-ini juga menjawab fenomena hacker. Sedang adegan kebut-kebutan, kejar-kejaran, dan perkelahian nyaris tidak ada beda hanya lokasi yang berbeda. Dari Turki ke Shanghai lalu ke London memang juga ciri dari film-film James Bond lainnya.
Melihat penggarapan film ini ada beberapa "masih" menggunakan pakem film Holywood lainnya. Katakan kata Skyfall itu pengertiannya apa ya? Seperti halnya dalam film Citizen Kane, karya Orson Welles dengan kata Rosebud. Suara helikopter yang digunakan dalam menyerang rumah James Bond mengingatkan kita pada film Apocalypse Now, karya Francis Coppola.
Skyfall memang berhasil menjadi film hiburan karena hasil akhirnya sudah ketahuan Jagoan tetap menang tapi yang digarap cara menangnya bagaimana? Nah itu bisnisnya. Pada jamannya ,Rambo melakukan itu dengan cara yang sama cuma bedanya kalau Rambo, cerita aslinya Tentara Amerika Serikat kalah di perang Vietnam; plotnya walaupun kalah, ada salah satu tentara AS yang mampu menang dalam pertempuran (bukan perang) di Vietnam. Sedangkan James Bond ceritanya agen rahasia yang membela kepentingan Inggris , plotnya si agen harus melawan musuh yang merupakan teman sendiri yang berkhianat dan yang mampu membunuh mantan bossnya yang juga bossnya James Bond selama ini, M.
Menarik ditunggu peran M yang dimainkan Ralph Fiennes (Malory) di film James Bond berikutnya. Sedangkan bagi M lawas yang dimainkan oleh Judy Dench sudah dimatikan setelah dia muncul 7x berturut-turut pada sequel James Bond.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI