Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dulu Dia Belajar dari Saya, Kini Saya Belajar dari Dia

6 Mei 2021   07:22 Diperbarui: 6 Mei 2021   07:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Merdeka belajar memungkinkan, seorang praktisi mengajar atau mengisi kuliah, walau jarak jauh, ini kesempatan emas.Saya memiliki mahasiswa yang hampir 30 tahun, BERPISAH. Pernah kuliah dan belajar bersama saya.

Kini , dia kembali saya undang untuk menceritakan pengalamannya serta keberhasilannya, selama mengarungi hidup, melewati banyak tembok terjal, hingga kini, berhasil. Saya mengajaknya 'untuk menginspirasi mahasiswa lain.

Motivasi yang diberikan oleh orang sukses, tentu memiliki daya pikat yang berbeda, dibandingkan oleh dosen walaupun materi yang sama ada roh lain, yang menjadi magnet' yakni prestasi dan keberhasilannya menjadi media yang ampuh.

Catatan saya adalah, dia, sesungguhnya adalah orang-orang menang menaklukkan dirinya, menjadi pemenang, atas lingkungan, paham atas kemampuan dirinya, serta tahu kelemahannya, dia juga memberikan analisis apa sesungguhnya yang dibutuhkan masyarakat.

Dia berpesan " Saya belajar bahwa keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan. Tetapi, mereka berhasil menang atas itu.  Saya mengetahui dari pengalaman bahwa ketika saya berani, sesungguhnya saya bukan tidak pernah disinggahi rasa takut, namun saya sadar bahwa saya harus bisa menaklukkan rasa takut yang muncul dari diri saya itu.

Dia mengajak mahasiswa, dan menantang bahwa "Anda harus belajar aturan permainan dan kemudian Anda harus bermain lebih baik dari orang lain." Contohnya adalah "Dari hujan saya belajar bahasa air bagaimana tubi-tubi jatuh tanpa sedikit pun mengeluh pada takdir dan keadaan , dan bangkit lagi, seberapa  kuat anda bangun ketika anda jatuh itulah yang sesungguhnya penting." Kata nya bersemangat.

Lalu dengan gaya motivasinya, dia menambahkan, " kalian mahasiswa, generasi muda, dan ke depan kepemimpinan anda di tangan kalian, maka pesanku adalah bila anda kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar lebih baik, kurang terampil dan kurang cakap dapat disembuhkan dengan pengalaman. Namun, tidak jujur sulit diperbaiki." 

Maka, Pada di hatimu pupuk lah rasa tetap setia. Belajar mencari kata se-iya an. Belajar mengerti bahwa ingin kita tak selalu sama dan selalu belajar bagaimana kita mencari keputusan agar kita padu atas perbedaan yang ada.

Ketahuilah, Makin saya banyak membaca, makin saya banyak berpikir. Makin saya banyak belajar, makin saya sadar bahwa saya tak mengetahui apa pun."

Dia menunjuk salah satu mahasiswa , "Kamu calon konglomerat ya? Anda wajib  untuk memiliki sikap  rajin belajar dan membaca, untuk menambah wawasan, namun, ilmu yang didapat dari itu jangan ditelan  dan dinikmati  sendiri. Berbagilah dengan mereka yang tak dapat  kesempatan  mengenyam pendidikan seperti anda.

Pertanyaan seorang mahasiswa, bagaimana mengatasi kelelahan dan kekecewaan yang dialami selama belajar? Dia tersenyum, dan berkata, "sadarilah saat kalian  lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun