Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Enzim untuk Detergen dan Tantangan Indonesia

8 Juni 2018   16:52 Diperbarui: 8 Juni 2018   16:59 3298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: amazine.co)

Saya bersama keluarga sering menggunakan detergen,  namun tidak semua detergen yang ada dipasaran cocok dengan kulita kulit keluarga ketika mencuci, kulit sering gatal-gatl, yang ditandai dengan bintik-bintik merah. Dari aspek kesehatan disebutkan bahwa gejala itu adalah kulit  alergi. 

Enzim  adalah salah satu bahan yang bersifat  alergent bagi sebagian kulit seseorang, sehingga penelitian tentang enzim sebagai bahan aditif detergen menjadi salah satu bahan penelitian penting industri detergen. Untuk itulah,  pengetahuan tentang  penyusun detergnet sangat penting. Salah satu adalah bahan aditif dalam bentuk enzim.

Enzim adalah bahan protein aktif , yang berfungsi sebagai katalis, suatu bahan yang mempercepat terjadinya reaksi kimia, namun bahan itu tidak ikut bereaksi dan terbentuk kembali  diakhir reaksi. Enzim karena berasal dari mahkluk hidup, maka enzim juga dikenal dengan  sebutan  biokatalisator.

Enzim sengaja ditambahkan dalam detergen, untuk meningkatkan fungsi detergen sebagai penghilang kotoran  atau noda yang sulit lepas, karena daya lengketnya yang sangat tinggi. Misalnya, darah yang mengenai pakaian, getah pohon atau rumput, sehingga untuk melepaskan noda itu, enzim menjadi sangat penting dalam suatu detergen.

Enzim memiliki sifat khusus dan spesifik untuk substrat tertentu, memiliki kondisi dan suhu optimum tertentu, atau rentang suhu tertentu, yang diukur dengan satuan aktivitas, baik aktivitas unit maupun aktivitas spesifik.  Dalam detergen, biasanya ada empat jenis enzim yang ditambahkan sebagai bahan aditif  detergen. Protease, amilase, lipase dan selulase.

Masing-masing enzim ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sebagian besar deterjen yang diproduksi saat ini mengandung enzim yang kompatibel dengan detergen untuk meningkatkan dan mempercepat kinerja pencucian dengan menghilangkan noda yang  sulit lepas dari pakaian.

Detergen yang saat ini diproduksi oleh negara-negara maju mengandung enzim untuk menghilangkan noda. Untuk memenuhi peningkatan permintaan saat ini, produksi enzim yang kompatibel dengan detergen dalam satu kultivasi menjadi perlu.

Memang, jika dua, tiga, atau lebih enzim yang kompatibel deterjen secara bersamaan diproduksi oleh mikroorganisme dalam kondisi yang sama. Detergen mengandung enzim lebih ramah lingkungan, karena dapat didegradasi dengan mudah  di alam. Detergen yang ramah ingkungan sangat dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.

Lebih khusus  enzim protease digunakan untuk menghilangkan noda berbahan dasar protein seperti darah, telur, susu, dan rumput. Lipase efektif untuk noda berminyak dan berlemak seperti mentega, minyak, santan, kosmetik, serta lipstik.  Amilase menghilangkan noda berbahan dasar kanji seperti kuah, kentang, pasta, nasi, dan cokelat. Di sebagian besar kasus, noda tersebut tidak mudah terlihat.

Namun, jika tidak dihilangkan, noda kanji dapat menyebabkan noda lain melekat sehingga menimbulkan bercak warna atau noda pada kain.  Selulase berbeda dari ketiga enzim lainnya. Enzim ini tidak bekerja pada noda, namun pada kain. Selulase aktif untuk serat selulosa (katun) dan mampu menghilangkan mikrofibril serat katun pada kain.

Hasilnya, selulase bermanfaat untuk mencegah penumpukan noda, mengembalikan warna, menghaluskan permukaan, dan menghilangkan noda tanah, sehingga enzim selulase menjadi enzim primadona dalam komponen detergen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun