Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dosa Ghibah Bisa Bermula dari Salah Pilih Teman

23 Februari 2022   21:05 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:11 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumpa darat sebelum pandemi, dokpri

Topik sore ngobrolin soal bolu, dokpri
Topik sore ngobrolin soal bolu, dokpri

Tetapi kalau soal memilih teman, Ustadz Adi Hidayat juga beberapa ustadz yang lain pernah mengingatkan agar hati-hati memilih teman. Sebab teman dapat mempengaruhi arah dan tujuan hidup seseorang. Berteman dengan orang baik maka orang akan jadi baik. Berteman dengan orang sholeh atau sholehah maka orang juga akan menjadi sholeh atau sholehah.

Sebaliknya berteman dengan seorang pencuri maka orang bisa terjerumus ikutan jadi pencuri. Berteman dengan penjudi, maka peluang jadi penjudi amatlah besar. Kesimpulannya berteman dengan orang jahat maka seseorang bisa menjadi ikutan jahat.

Mengapa bisa begitu ya? Salah satunya karena hati manusia itu amat mudah goyah, mudah terombang-ambing mudah untuk condong. Itu mengapa ketika shalat dalam sujud terakhir ada tiga doa yang amat penting untuk rutin dibaca. Tiga doa itu adalah pertama minta dimatikan dalam keadaan husnul khatimah, sebaik-baiknya kematian. "Allahumma inni as'aluka husnul khatimah yang artinya ya Allah aku meminta kepada-Mu sebaik-baik kematian) husnul khatimah."

Kedua, doa minta diberikan kesempatan untuk taubat sebelum mati. "Allahummarzuqni taubatan nasuha qablal maut yang artinya ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum mati."

Lalu doa yang ketiga adalah meminta ketetapan hati pada agama Allah, agama Islam. "Allahumma yaa muqallibal quluub tsabbit qalbi 'ala diinika yang artinya ya Allah wahai sang pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu."

Dari tiga doa tersebut pahamlah kami mengapa memilih berteman dengan orang baik, orang shaleh menjadi sangat penting. Sebab orang baik atau orang shaleh akan selalu mengajak kami ke jalan kebaikan. Orang shaleh akan membuat hati kami mantap dan condong ke dalam jalan yang benar.

Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya bahkan sampai menangis tersedu-sedu ketika membahas soal pertemanan ini. Ia ingin ketika nanti di hari pembalasan, teman-teman shalehnya di dunia bersedia memanggilnya untuk memperingan timbangan dosanya.

"Tolong katakan pada Allah, bahwa Anda pernah berteman dengan saya ketika di dunia," kata Ustadz Adi Hidayat. Tentunya yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang shaleh dan shalehah, bukan sembarang teman.

Jika orang tingkatan sholehnya seperti  Ustadz Adi Hidayat saja masih bisa tersedu saat membahas pertemanan, bagaimana dengan kami?

Mantan Mendikbud Mohammad Nuh pernah menyebut tetangga tidak bisa dicari, tetapi teman bisa dicari. Artinya mau berteman dengan siapa, tergantung kepada diri kami sendiri. Ia pun menasehati agar berteman dengan orang yang beriman, orang shaleh, orang shalehah, orang baik dan orang yang tak lelah mengingatkan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun