Banyak orang ngerasa gugup banget waktu masuk ruang interview. Kayak deg-degan, keringat dingin, otak nge-blank waktu dikasih pertanyaan. Padahal, sebenernya kamu nggak harus jawab dengan sempurna. Yang penting kamu maksud pertanyaannya, dan kamu siap jawab dengan versi terbaik dari dirimu.
Interview itu bagian dimana HRD pengen tahu kamu cocok nggak sih buat kerja bareng mereka? Nih, langsung aja simak daftar pertanyaan yang paling sering ditanyain HRD pas interview!
Kadang kita suka mikir "Kenapa sih HRD nanyanya itu-itu terus? Kayak template banget!"
Jawabannya simpel, karena dari pertanyaan yang kelihatannya biasa aja itu, HRD bisa dapet insight tentang kamu, kayak attitude, alasan kamu milih posisi kerja yang kamu lamar, sampai cara kamu ngambil keputusan meskipun lagi di bawah tekanan. Makanya pertanyaannya berulang, dan kamu yang harus makin siap jawab pertanyaan itu.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering banget keluar di tahap interview, terutama buat fresh graduate atau entry level job:
- "Ceritain tentang diri kamu."
Tips: Fokus ke pendidikan, pengalaman, skill, dan sedikit tentang value kamu. Jawabnya nggak perlu dari TK ya
Contoh jawaban singkat:
"Saya lulusan Manajemen dengan pengalaman organisasi yang cukup aktif. Saya pernah menjadi koordinator acara dan belajar banyak tentang teamwork dan komunikasi. Sekarang saya ingin berkembang di dunia kerja yang lebih profesional dan tertarik di bidang marketing."
- Â "Kenapa kamu melamar di posisi ini?"
Tips: Tunjukkan minat dan relevansi antara skill kamu dengan posisi tersebut.
Contoh:
"Karena saya punya background di content creation dan suka banget dunia media digital. Posisi ini menurut saya bisa mengasah kemampuan saya dan juga memberikan tantangan baru yang saya cari."
- Â "Apa kelebihan dan kekurangan kamu?"
Tips: Jawab jujur tapi tetap positif. Hindari jawaban klise kayak "Saya perfeksionis."
Contoh:
"Saya cukup teliti dan suka kerja sistematis, tapi kadang saya terlalu fokus ke detail sampai lupa time limit. Sekarang saya mulai latihan buat lebih mindful soal waktu."
- Â "Gimana kamu ngadepin tekanan atau konflik?"
Tips: Gunakan metode STAR (Situation -- Task -- Action -- Result).
Contoh:
"Waktu kuliah, saya pernah jadi ketua divisi yang punya deadline acara mepet. Tim saya sempat konflik soal pembagian tugas. Saya ajak mereka diskusi bareng dan akhirnya bisa bagi tugas lebih adil. Acara selesai tepat waktu dan kami malah makin solid."
- Â "Kenapa kami harus pilih kamu?"
Tips: Tunjukkan value kamu, bukan cuma prestasi.
Contoh:
"Saya mungkin belum terlalu berpengalaman, tapi saya punya kemauan belajar tinggi dan mudah adaptasi di lingkungan yang baru. Saya juga tipe orang yang senang kerja dengan tim dan punya inisiatif yang tinggi."
Biar jawabanmu nggak kemana-mana, catet nih tipsnya
Gunakan metode STAR (Situation -- Task -- Action -- Result) buat pertanyaan berbasis pengalaman
Sambungkan jawaban dengan posisi yang dilamar
Latihan dulu sebelum hari-H! Jangan tunggu dadakan
Hindari jawaban terlalu generik atau klise
Zaman sekarang udah banyak banget platform yang bisa bantu kamu latihan interview dengan AI atau simulasi HR. Salah satunya Intervyou yang bisa bantu kamu latihan dimanapun dan kapanpun.
Intinya, interview itu bukan sekadar sesi tanya jawab. Tapi kesempatan kamu buat nunjukin ke HRD:
Siapa kamu,
Apa yang bisa kamu bawa ke tim mereka,
dan kenapa kamu worth it buat dipilih.
Jadi, mulai dari sekarang siapin jawabanmu. Latihan dan evaluasi. Karena makin kamu kenal diri sendiri, makin gampang juga kamu menjual value kamu di depan HRD.
Sukses ya buat kamu yang lagi cari kerja!
Dan ingat, percaya diri itu muncul kalau kamu tahu kamu udah siap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI