Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kualitas Film Kehidupan yang Diperankan Kita

20 Juli 2022   07:30 Diperbarui: 20 Juli 2022   08:02 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat berjumpa kembali sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya Ingin berbagi pengetahuan tentang Film Kehidupan yang diperankan Kita. Selamat Membaca~

Sejatinya kita sedang memerankan sebuah Film yang kelak akan tayang dipertontonkan khalayak saat kita semua dikumpulkan mempertanggung jawabkan segala amalan kita semasa hidup di dunia, hari dimana mulut dikunci, kita tidak bisa melakukan pembelaan terhadap diri kita sendiri saat itu. Pikiran kitalah yang sedang merekam segala perbuat, kata dan tindak kita semasa hidup. 

Tuhan dan Malaikat hanya tinggal memutar ulang Film kehidupan yang manusia perankan semasa hidup, dan saat itulah kualitas Film yang sudah terekam oleh pikiran menentukan kualitas alam kehidupan setelah kita wafat.

Tergantung Jenis Film apa yang kita produksi? Film yang mengharukan dan menginspirasikah? Atau Film yang tidak bermutu yang membuat orang tidak sudi untuk menontonnya.

Jadi sebenarnya sekalipun kita menganggap tidak ada yang menyaksikan keburukan kita semasa hidup yaitu dengan sembunyi-sembunyi melakukan kejahatan yang tidak diketahui manusia lainnya. Masih ada pikiran kita sendiri yang merekam itu semua. Inilah kecanggihan teknologi Ilahi yang menunjukkan kuasaNya.

Bahkan perbuatan baik yang tidak diketahui oleh siapapun pula, kelak akan tersaksikan oleh seluruh makhluk di masa itu. Dan ini kelak akan menjadi penolong kita yang paling mengharukan. 

Tergantung Film apa yang mau kita produksi, Film kehidupan dengan kualitas S-Rate-kah seperti yang diperankan oleh Para Sahabat Rasulullah S.A.W, A-Rate-kah seperti Laskar Pelangi, atau D-Rate kah seperti film-film yang mengantarkan kita pada perbuatan maksiat?

Berikut daftar kualitas Film kehidupan yang kita perankan semasa hidup dari tertinggi hingga terendah menurut pandangan subjektif saya:

  1. S-Rate, Film yang paling mengharukan dan paling menginspirasi, sarat nilai-nilai luar biasa positif untuk diamalkan dalam kehidupan. Penuh pesan moral dan etis, terdapat pengetahuan Ruhani didalamnya.
  2. A-Rate, Film yang mengharukan dan menginspirasi, terdapat nilai-nilai positif untuk diamalkan dalam kehidupan. Memiliki pesan moral dan etis.
  3. B-Rate, Film yang cukup baik. Memberikan nasihat kehidupan, terdapat referensi akan suatu larangan dan nilai-nilai.
  4. C-Rate, Film yang kurang baik untuk ditonton. Memberikan kesan kecewa menontonnya.
  5. D-Rate, Film yang tidak mendidik. Menjadikan penontonnya berhasrat pada perbuatan maksiat. Atau mengantarkan kita untuk berbuat tindak kriminal. Malah kebanyakan manusia yang waras, mengutuk film jenis ini.

Jadi bagaimana dengan Film karya kita? Apakah kelak kehidupan kita saat ini akan ditayangkan menjadi Film yang menginspirasi umat manusia?

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 20 Juli 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun