Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketidaktahuan adalah Sumber Masalah Kehidupan

28 April 2022   10:30 Diperbarui: 29 April 2022   15:10 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketidaktahuan adalah Sumber Masalah Kehidupan.

Begitu banyak orang-orang menjudge sesamanya, begini dan begitu, padahal sesamanya memiliki niat mulia dan menyelamatkan.

Begitu banyak orang-orang menjudge sesamanya, begini dan begitu, hingga sesamanya menjadi marah, sedih, frustasi dan putus asa.

Begitu banyak orang-orang karena ketidaktahuannya, bukannya memecahkan masalah, malah membuat hidup semakin bertambah masalahnya.

Begitu banyak orang-orang karena ketidaktahuannya, merasa dirugikan atas ketidaktahuan seorang tersebut.

Ketidaktahuan bersumber dari abai, abai menyebabkan kita tidak mau tahu... tidak mau meluaskan wawasan... hidup penuh pembenaran yang padahal ia tidak tahu secara lengkap kebenarannya. Sehingga dunia ini dipenuhi masalah dan masalah.

Sungguh teramat celaka dan dzalim bagi orang-orang yang tidak mau belajar semasa dan sepanjang hidupnya! Mereka malah melengkapi dunia ini dengan derita ketidaktahuan.

Toh kita yang memilih, meninggalkan Tuhan dari Angkasa Rohani atau Alam Ruh untuk hidup di muka bumi yang fana saat masih di Alam Ruh. Rasa iri kita kepada kemahakuasaan dan kemahatahuan Tuhan, membuat kita ingin beranjak pergi dari alam angkasa ruhani tempat Tuhan menikmati kehidupan bersama hamba-hambaNya. Hanya demi ego kita, dan kita sendiri lupa apa yang pernah kita perbuat semasa di alam Ruh!

Kita sampai memohon izin Kepada Allah untuk meninggalkan Angkasa Ruhani di Alam Perbatasan Angkasa Ruhani dan Alam Semesta Material yang fana. Karena kita ingin menjadi penguasa sekaligus penikmat alam fana. Namun dengan syarat agar kembali dengan selamat setelah paham akan makna kehidupan dan berniat pulang ke Angkasa Ruhani, kita harus menghamba kepada Allah semasa hidup di dunia, jika tidak demikian dengan melanggar sumpah ini, maka kehidupan neraka menanti atas segala sifat ingkar kita. Hanya sedikit orang yang paham maksud cerita masa lalu kita ini, perlu pemahaman Ruhani yang luas dan utuh.

Kita ingin menjadi seorang penguasa dan penikmat yang sementara, hingga harus hidup dalam derita dan sengsara di dunia ini. Ada yang senang dan bahagia tapi itu hanya sementara. Karena roda perputaran derita dan bahagia harus kita alami didunia ini untuk belajar mendewasakan diri, berpulang kepada Yang Maha Kuasa dengan penuh kepantasan karakter dan lengkapnya pengetahuan ruhani.

Ini adalah pilihan Roh yang sudah jatuh ke alam fana, untuk belajar arti derita ketidaktahuan. Manusia selalu menderita jika sesamanya tidak paham dan mengerti maksud dirinya. Terkadang manusia jatuh dalam kubangan kemarahan, keputusaasaan, kesedihan mendalam bahkan arogansi atas ketidaktahuan sesama pada diri kita bahkan ketidaktahuan kita kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun