Mohon tunggu...
Intan Zulfiana
Intan Zulfiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Seorang introvert yang di dalam kepalanya ramai akan ide, gagasan, dan kata-kata, sesekali menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merayakan World Hearing Day: Mengenal Lebih Dekat Tuna Rungu Atau Tuli, Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu Seputar Dunia Disabilitas Rungu

4 Maret 2023   12:21 Diperbarui: 4 Maret 2023   12:27 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.internationalcommunicationproject.com

Tuna Rungu/Tuli tidak bisa disembuhkan

Tidak mudah menerima kenyataan jika anak kita terlahir tidak sempurna. Berat pasti bagi semua orang tua di dunia ini ketika mendapati kenyataan bahwa anak yang terlahir memiliki kekurangan yang akan menyertainya seumur hidupnya. Termasuk menerima kenyataan jika anaknya tuna rungu. Maka tak sedikit orang tua atau keluarga berharap jika ketulian itu bisa disembuhkan. Lalu hal ini didukung oleh tawaran berbagai alternatif yang mengiming-imingi 'kesembuhan' bagi tuna rungu atau tuli dengan cara-cara instan sekalipun.

Pada kenyataannya, tuna rungu tidak bisa sembuh. Merangkum dari hellosehat.com, beberapa penelitian di dunia dilakukan untuk memperbaiki beberapa jenis gangguan pendengaran. Namun, hingga saat ini tuli tidak dapat disembuhkan dan percobaan yang sudah dilakukan pada binatang tersebut belum bisa diterapkan pada manusia.  

Istilah 'sembuh' yang diharapkan oleh banyak orang tua pada anaknya yang mengacu pada kemampuan telinga menjadi normal tanpa gangguan pendengaran sama sekali, agaknya harus diluruskan. Gangguan pendengaran bawaan lahir yang banyak dialami anak-anak bisa dibantu dengan penggunaan alat bantu dengar atau operasi implan cochlea agar mereka dapat mendengar suara. Setelah itu, rehabilitasi berupa terapi rutin berkelanjutan harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

  1. Butuh biaya yang tidak sedikit dalam perjalanan mendengar dan berbicara anak tuna rungu

Alat Bantu Dengar dan Cochlear Implan (Sumber : www.cochlear.com)
Alat Bantu Dengar dan Cochlear Implan (Sumber : www.cochlear.com)


Salah satu tantangan terbesar dalam membesarkan anak tuli adalah soal biaya. Ya, ketulian pada anak menyebabkan ia tidak dapat mendengar suara hingga sama sekali jika tanpa bantuan alat. Namun, anak masih bisa diupayakan mendengar dengan menggunakan alat bantu pendengaran. Alat bantu pendengaran sendiri ada dua macam, yaitu ABD atau alat bantu dengar yang dipakai di telinga luar, dan yang memiliki teknologi lebih canggih yaitu cochlear implan. Harga ABD dan CI tidaklah murah. ABD yang direkomendasikan untuk digunakan anak-anak dengan gangguan pendengaran memiliki kisaran harga di atas 5 juta hingga puluhan juta perbuahnya. Ya, per buah. Jika gangguan pendengaran terjadi pada kedua telinga, tinggal dikalikan dua saja harga ABD tadi untuk jadi sepasang.

Harga cochlear implan atau CI lebih fantastis lagi. Satu buah cochlear implan dibanderol dengan harga yang bisa dibelikan satu unit mobil city car, baru, fresh from the dealer. Ya, kisaran harga CI mulai dari seratusan juta hingga hampir setengah milyar rupiah. Dengan harga semahal ini, jangan kira CI hanyalah alat yang akan ditanamkan di dalam kepala saja tanpa menggunakan alat luar lagi. Secara bentuk fisik, CI justru lebih ribet dan memiliki banyak komponen luar daripada ABD. CI terdiri dari bagian berbentuk seperti koin yang menempel secara otomatis pada kepala (samping, atas daun telinga), dan bagian yang dicantolkan pada daun telinga. Keduanya terhubung dengan sebuah kabel. Sudah harganya selangit, masih ribet pula! Ya, tapi tentu sepadan dengan kualitas dan manfaat yang ditawarkan. Cochlear Implan memberi kesempatan pada penggunanya untuk mendengarkan suara semirip mungkin seperti suara yang dapat didengar oleh telinga normal. 

Belum lagi urusan terapi yang harus dijalani secara rutin. Memakan waktu bertahun-tahun demi mendapatkan hasil yang maksimal. Dan seringkali tidak hanya satu macam terapi saja yang harus dijalani. Ada lebih dari satu macam terapi yang harus dijalani anak tuna rungu, terutama jika mereka memiliki gangguan penyerta seperti motorik, perilaku, keseimbangan, gangguan fokus dan konsentrasi, dan lain-lain.

  1. Bergabung bersama komunitas adalah cara healing terbaik

Sepertinya sudah jadi naluri manusia untuk mencari teman senasib ketika menghadapi kesulitan dalam hidup. Termasuk ketika sang anak divonis tuli, secara otomatis kita akan mencari-cari siapa saja yang bernasib serupa. Komunitas, bukan hanya wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan dalam bentuk hobi atau kesukaan. Tapi juga menjadi tempat berkumpulnya kami yang memiliki takdir serupa dengan dikaruniai anak berkebutuhan khusus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun