Jepara, 20 Juni 2025- Semangat literasi dan kesadaran akan pentingnya sejarah pribadi berkobar di SMAN 1 Bangsri Jepara hari ini. Sebanyak 20 siswa terpilih mengikuti kegiatan Sosialisasi "Arsip Keluargaku, Sejarah Masa Depanku: Merawat Memori, Meraih Mimpi!" di SMAN 1 Bangsri yang diselenggarakan oleh Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) 1210. Acara ini tak hanya membahas pentingnya merawat arsip keluarga sebagai jejak sejarah, namun juga memberikan bekal berharga seputar jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) serta tips dan trik meraih mimpi akademis. Sosialisasi ini dibuka dengan antusiasme para siswa yang menyadari bahwa arsip bukan sekadar tumpukan kertas lama, melainkan kunci untuk memahami identitas, akar budaya, dan perjalanan sebuah keluarga. Tim Hibah MBKM UNS 1210, dengan pengalaman dan keilmuannya membimbing para siswa untuk menyelami dunia arsip keluarga yang seringkali terabaikan. Mereka menjelaskan bahwa setiap foto usang, surat tulisan tangan, akta kelahiran, kartu keluarga, ijazah, hingga resep masakan nenek moyang memiliki nilai historis yang tak ternilai. Arsip-arsip ini adalah narasi hidup yang membentuk siapa kita hari ini dan akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Sesi pertama berfokus pada perawatan arsip keluarga. Ahmad Dhani Setiawan, selaku perwakilan pembicara dari tim menggarisbawahi bahwa arsip yang tidak dirawat dengan baik akan rusak, hilang, dan membawa serta potongan-potongan sejarah keluarga. Ia memperkenalkan metode sederhana namun efektif dalam merawat arsip, dimulai dari identifikasi jenis arsip, apakah itu kertas, foto, digital, atau benda tiga dimensi. Selanjutnya, pentingnya pembersihan awal tanpa merusak, seperti membersihkan debu atau kotoran ringan. Salah satu poin krusial adalah penyimpanan yang tepat. Dhani menjelaskan bahwa arsip sebaiknya disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung serta kelembaban tinggi yang dapat memicu pertumbuhan jamur atau kerusakan material. Penggunaan kotak arsip bebas asam, map plastik transparan berkualitas arsip, dan album foto khusus menjadi rekomendasi utama. Selain itu, para siswa diajarkan tentang penataan arsip secara sistematis. Ini mencakup pengelompokan arsip berdasarkan kronologi waktu, peristiwa, atau kategori tertentu (misalnya, arsip pendidikan, arsip perjalanan, arsip korespondensi). Pemberian label yang jelas dan daftar isi yang terperinci akan memudahkan pencarian di kemudian hari. Diskusi juga menyentuh aspek digitalisasi arsip. Dalam era modern ini, memindai dokumen penting atau memfoto arsip visual untuk disimpan dalam format digital adalah langkah proaktif untuk perlindungan ganda. File digital ini dapat disimpan di cloud storage atau hard drive eksternal, memastikan keamanan arsip fisik dan kemudahan akses di masa depan. Pentingnya backup data juga ditekankan agar arsip digital tidak hilang. Para siswa terlihat serius mencatat tips-tips praktis ini. Beberapa di antaranya bahkan berbagi pengalaman tentang arsip keluarga mereka yang sudah rusak atau hilang, menunjukkan betapa relevannya materi ini bagi mereka. Diskusi interaktif terjadi saat siswa bertanya tentang cara mengatasi arsip yang sudah terlanjur rusak atau bagaimana meyakinkan anggota keluarga lain tentang pentingnya perawatan arsip. Tim MBKM UNS dengan sabar memberikan solusi dan panduan. Mereka menekankan bahwa merawat arsip bukan hanya tugas satu orang, melainkan tanggung jawab kolektif keluarga.
Memasuki sesi kedua, suasana berubah menjadi lebih fokus pada masa depan akademis para siswa, yakni perjalanan menuju Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tim Hibah MBKM UNS 1210 yang notabene adalah mahasiswa yang telah melalui fase ini, berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dengan gamblang. Mereka mengawali dengan penjelasan mengenai berbagai jalur masuk PTN yang ada di Indonesia. Pertama, jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) yang didasarkan pada TKA, nilai rapor dan prestasi akademik atau non-akademik siswa selama menempuh pendidikan di SMA. Tim menjelaskan pentingnya menjaga nilai rapor tetap stabil dan meningkat sejak semester awal, serta aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau kompetisi yang bisa menambah portofolio prestasi. Mereka menekankan bahwa SNBP adalah kesempatan emas bagi siswa yang konsisten berprestasi dan memiliki nilai bagus di mata pelajaran yang relevan dengan jurusan impian. Kedua, jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) yang mengandalkan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Ini adalah jalur yang paling banyak diikuti dan menuntut persiapan yang matang. Intan Wulan R, selaku pembicara dalam sesi ini membeberkan tips dan trik efektif menghadapi UTBK. Ia menyarankan para siswa untuk memulai belajar secara terstruktur dan konsisten jauh-jauh hari. Membuat jadwal belajar, mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jika memungkinkan, atau bergabung dengan kelompok belajar adalah strategi yang direkomendasikan. Fokus pada materi yang sering keluar dalam UTBK dalam 7 subtes antara lain PU, PPU, PBM, PK, Literasi (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), dan Penalaran Matematika. Manajemen waktu saat ujian menjadi kunci sukses. Siswa diminta untuk berlatih mengerjakan soal dengan batasan waktu, agar terbiasa dan tidak panik saat ujian sesungguhnya. Strategi menjawab soal juga dibahas, seperti memulai dari soal yang dianggap mudah dan jangan terpaku pada satu soal terlalu lama. Ketiga, jalur Mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing PTN. Jalur ini memiliki variasi mekanisme, mulai dari ujian tulis mandiri, portofolio, hingga kombinasi keduanya. Ia menyarankan siswa untuk mempelajari persyaratan dan jadwal jalur mandiri dari PTN yang diminati sejak dini, karena setiap universitas memiliki kebijakan yang berbeda. Jalur mandiri seringkali menjadi alternatif bagi mereka yang belum berhasil di SNBP atau SNBT, namun persaingan di jalur ini juga tak kalah ketat.
Di penghujung sesi PTN, para pembicara juga memberikan tips umum yang berlaku untuk semua jalur, yakni Pilih jurusan dan universitas yang sesuai minat dan bakat. Jangan hanya ikut-ikutan teman atau tren. Lakukan riset mendalam tentang kurikulum, prospek kerja, dan lingkungan kampus. Jaga kesehatan fisik dan mental. Proses seleksi PTN sangat menuntut. Istirahat yang cukup, nutrisi seimbang, dan aktivitas relaksasi sangat penting untuk menjaga konsentrasi dan stamina. Bangun mental juara. Kegagalan adalah bagian dari proses. Jangan mudah menyerah dan terus belajar dari setiap kesalahan. Keyakinan diri dan sikap positif akan sangat membantu. Manfaatkan sumber daya yang ada. Baik itu guru, kakak kelas, buku-buku, atau platform belajar daring. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi. Acara sosialisasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, menunjukkan antusiasme tinggi dari para siswa SMAN 1 Bangsri Jepara. Mereka pulang dengan membawa bekal pengetahuan baru tentang pentingnya merawat sejarah keluarga dan strategi jitu meraih mimpi melanjutkan pendidikan tinggi. Tim Hibah MBKM UNS 1210 berharap, melalui kegiatan ini, kesadaran akan pentingnya arsip pribadi dan semangat untuk meraih pendidikan tinggi dapat terus tumbuh di kalangan generasi muda, membantu mereka merawat memori masa lalu untuk meraih mimpi di masa depan. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI