Kudus -- SD 1 Undaan Kidul menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Stop Bullying pada Selasa 12 Agustus 2025. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya perundungan serta pentingnya menumbuhkan sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.
Tiga pemateri hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu Retno dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Nafisa dari Bimbingan Konseling Islam, dan Sinta dari Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.
Dalam penyampaian materinya, Retno menekankan pentingnya norma hukum Islam yang melarang perilaku merugikan orang lain. "Bullying tidak hanya menyakiti hati, tapi juga melanggar aturan agama yang mengajarkan kasih sayang antar sesama," ungkapnya.
Nafisa menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan bullying terhadap korban, seperti rasa takut, minder, hingga prestasi belajar yang menurun. Ia juga mengajak siswa berani melapor jika menjadi korban atau melihat perundungan.
Sementara itu, Sinta mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap teman serta mengedepankan empati dalam pergaulan. Ia menutup sesi dengan simulasi sederhana tentang cara menolak dan menghentikan tindakan perundungan di sekolah.
Kepala SD 1 Undaan Kidul mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kami berharap anak-anak semakin sadar bahwa bullying bukanlah hal sepele. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa," ujarnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, permainan edukatif, dan antusiasme tinggi dari para siswa. Pesan Stop Bullying pun diharapkan terus terpatri dalam kehidupan sehari-hari siswa SD 1 Undaan Kidul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI