Mohon tunggu...
Intan RodiahGusman
Intan RodiahGusman Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa Hubungan Internasional Univ.Potensi Utama

start something by doing some small things

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Peran dan Dukungan Rusia dalam Konflik Suriah

21 Januari 2020   01:13 Diperbarui: 21 Januari 2020   01:10 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Berbicara mengenai konflik Suriah, apakah anda mengetahui mengenai factor dan latar belakang terjadinya konflik di Suriah ? namun sebelumnya anda harus tau awal terjadinya konflik ini dimulai pada maret 2011 dan sering disebut juga dengan peristiwa Arab spring, yang dimulai oleh aksi demonstran warga Tunisia atas kematian Bouazizi yang merupakan warga Tunisia yang membakar dirinya sendiri sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Tunisia (Salih, 2017). Yang kemudian tersebar secara cepat ke seluruh kawasan timur tengah termasuk Suriah, yang juga mengikuti langkah warga Tunisia untuk melakukan demontrasi dan aksi penolakan terhadap pemerintahan otoriter yang telah memimpin mereka dengan semenah-menah bertahun-tahun lamanya, dalam hal ini media juga berperan dalam menyebarkan informasi dan telah membuat warga sadar bahwa rezim dictator sudah tidak relevan untuk diterapkan lagi di kawasan timur tengah disebabkan beberapa factor yang sudah tidak efektif lagi untuk digunakan, dan mereka merasa bahwa otoritanianisme merupakan produk yang telah usang untuk diaplikasikan dimasa sekarang. Maka didapat beberapa factor yang menyebabkan terjadinya konflik di Suriah, factor pemicunya ialah kebijakan militer Suriah, kesenjangan ekonomi, ketidakstabilan rezim Bassar serta adanya perseteruan antara kaum sunni dan syiah.

     Namun, hal yang paling mendasari terjadinya konflik yaitu kebosanan warga sipil atas rezim Bassar yang terkenal otoritarianisme, dan pemerintah cenderung membatasi kebebasan rakyatnya. Maka dari itu, yang kemudian membuat warga menjadi kaum pemberontak yang ingin menggulingkan rezim otoriter tersebut (Atika :2017). Dikarenakan warga sangat kecewa dan merasa dirugikan akan kinerja pemerintah otoriter yang hanya mengambil keuntungan pribadi atas jabatannya dan ditambah dengan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh elite politik Suriah, kemudian kebijakan pemerintah juga selalu menyiksa warga dan para aparat dan badan intelijen sebagai penekan warga Suriah. Tak jarang perlakuan kasar dan keji, berbagai bentuk kekerasan  yang didapatkan oleh warga Suriah, sehingga menimbulkan ketakutan yang begitu mendalam terhadap pemerintah. Maka hal tersebut yang semakin membulatkan tekad warga Suriah untuk menggulingkan Bassar sang pemerintah otoriter, yang bertujuan untuk menciptakan wajah Suriah yang lebih aman dan lebih demokratis jauh dari kata kekerasan serta otoritarianisme (Kurniawan:2016).

     Secara historis, Rusia dan Suriah merupakan partner sejak masa Uni Soviet dan sejak itu keduanya memiliki kedekatan secara politik .Suriah merupakan geopolitical strategic partner bagi Rusia di Timur tengah (Kusumastuti:2017). Letak geografis  Suriah yang sangat strategis bagi Rusia juga menjadi factor Geopolitik yang sangat penting untuk diperhatikan yang berimplikasi pada kekuatan Rusia dalam menguatkan pengaruhnya di kawasan timur tengah  membendung liberalisasi oleh sekutunya Amerika Serikat dan oleh NATO sebagai produk dari kaum liberal tersebut. Maka dengan ia menjalin hubungan baik dengan Suriah, membuat Rusia dapat berperan bertindak langsung untuk membendung pengaruh Amerika Serikat melalaui negara sekutunya yaitu Arab Saudi, Israel, dan Turki.

     Kemudian Suriah merupakan negara importir peralatan militer buatan Rusia terbanyak di kawasan timur tengah. Berikut merupakan grafik angka ekspor senjata di kawasan timur tengah dan afrika utara.

Gambar 1.

Grafik angka ekspor peralatan militer buatan Rusia di timur tengah dan afrika Utara


ekspor-senjata-5e25ea97097f36148b3b30a2.png
ekspor-senjata-5e25ea97097f36148b3b30a2.png
Sumber: Richard Connolly dan Cecile Sendstad (2017)

           Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa posisi Suriah cukup signifikan terhadap kegiatan ekspor peralatan militer oleh Rusia, maka jelas Rusia berusaha membangun hubungan baik dengan negara sahabatnya tersebut dan Suriah telah menjadi pasar dari ekspor peralatan militer dari Rusia. Peralatan militer merupakan komoditi yang menjanjikan dan sangat berpengaruh bagi naiknya  perekonomian Rusia. Dan kawasan timur tengah khususnya Suriah merupakan target empuk bagi Rusia untuk mengekspor barang-barang tersebut. Kemudian berikut penulis akan memmaparkan data angka impor senjata oleh Suriah dari beberapa negara.

Gambar 2.

Angka impor peralatan militer oleh Suriah

Nama negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun