Mohon tunggu...
intan aprillia dwita
intan aprillia dwita Mohon Tunggu... Lainnya - -

sriwijaya university

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implikasi Diplomasi Pertahanan terhadap Keamanan Siber dalam Politik Keamanan

3 Desember 2021   19:43 Diperbarui: 3 Desember 2021   19:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam hal ini dapat menjadi media transfer of knowledge bagi negara Indonesia
Diplomasi pertahanan juga merupakan suatu alat yang dapat terealisasikan salah satu kepentingan nasional yaitu keamanan negara tetapi dalam garis besarnya keamanan nasional dapat diartikan sebagai suatu konsep di mana pemerintah yaitu badan eksekutif secara berbarengan dengan parlemen wajib dan juga harus melindungi negara dan juga warga negaranya terhadap krisis nasional melalui politik kekuatan Seperti kekuatan politik diplomasi, kekuatan ekonomi dan juga kemampuan militer, siber dan lain sebagainya.Sehingga jika 

ditarik kesimpulannya maka perkembangan serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tentu saja memiliki ancaman dan juga gangguan terhadap kedaulatan negara yang dalam hal ini ancaman dan juga gangguan ini amat sangat beragam yang pada awalnya zaman lazimnya hanya dalam bentuk militer namun saat ini semakin berevolusi menjadi siber titik perubahan ancaman ini tentulah menjadikan Indonesia harus terus mengikuti perkembangan mengenai dunia siber yang sifatnya cenderung dinamis. Permasalahan mengenai kombinasi dari motif, cara maupun target serangan siber menjadikan keamanan siber menjadi hal yang sangat kompleks dimana serangan siber dapat terjadi kapan saja dan dalam bentuk yang tidak dapat diduga. Seperti yang telah terjadi dalam penyerangan siber dan penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Say dalam bentuk virus wannacry yang terjadi pada tahun 2017 lalu tentu saja harus membuka mata pemerintah Indonesia tentang bahaya ancaman siber ini. Ancaman siber ini mengharuskan pemerintah selaku aktor di dalam bidang politik keamanan untuk membuat suatu kebijakan yang sesuai dengan konsep keamanan nasional yang dapat menjamin rasa aman untuk semua warga negaranya terlepas dari berbagai ancaman dan juga gangguan yang setiap harinya mengintai yang dapat merugikan banyak pihak seperti kebocoran data dan lain sebagainya yang tentu saja dapat menghasilkan kerugian baik secara material maupun immaterial.

Dalam meningkatkan kapasitas keamanan siber Indonesia meski lah tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak melainkan juga membutuhkan kerjasama banyak pihak seperti kerjasama dengan negara lain atau diplomasi pertahanan keamanan dalam bidang siber ini. Terutama negara-negara yang mempunyai sistem keamanan siber yang mumpuni. Dengan menerapkan penggunaan konsep keamanan nasional pemerintah yang merupakan faktor politik diharapkan dapat terlibat dalam action untuk menjalankan strategi maupun upaya dalam menghasilkan keamanan siber di Indonesia salah satu pilihannya Yaitu dapat melakukan diplomasi dengan negara lain karena kita ketahui bahwasanya diplomasi pertahanan ada satu karakteristik utamanya yang telah menjelaskan jika fungsi dari diplomasi pertahanan ialah Upaya atau suatu usaha dari negara untuk meningkatkan kapasitas pertahanannya. Sehingga dalam berdiplomasi ini Bidang keamanan siber, negara dapat meningkatkan kapasitasnya
Pertahanan dan keamanan siber yang dapat dilakukan seperti transfer of knowledge dengan menandatangani MOU kerjasama siber antara Indonesia dengan negara lainnya seperti antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN Australia, Inggris dan juga Amerika

Di dalam kemajuan teknologi sebagai dampak dari revolusi industri 4.0 menghasilkan dampak positif dan juga dampak negatifnya yang tentu saja dirasakan oleh individu maupun korporasi dalam perkembangan industri 4.0 tentu saja menghasilkan kemudahan dalam transaksi elektronik dan juga mempersingkat jarak dan juga waktu namun tentu saja memiliki dampak negatif atau dampak buruknya dalam perkembangan teknologi di bidang sabar menghasilkan ancaman tersendiri untuk negara maupun individu bagi individu ancaman yang dapat dirasakan dalam bidang siber seperti terjadinya kebocoran data atau pencurian data yang dilakukan dan dan juga penipuan secara daring sering juga terjadi akibat lemahnya pengamanan siber yang ada di Indonesia yang merupakan suatu tanggung jawab pemerintah.

Referensi :

https://doi.org/10.31599/jkn.v1i2.21
http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun