Lebar
30 m2
Pada saat melakukan pengukuran di lapangan tepatnya pada Pos Satpam arah pintu keluar (gerbang II) Universitas Lambung Mangkurat, tedapat kendala yang mengganggu dalam proses pengukuran luasnya, yaitu adanya hewan pengganggu seperti semut dan juga serangga. Kemudian, terdapat benda-benda serta tumpukan kayu yang cukup tajam berada disekitar lokasi sehingga cukup sulit untuk membentangkan meteran dan harus berhati-hati. Lokasi pengukuran ini juga terdapat atap yang lebih besar daripada bangunan sebenarnya sehingga mengalami distorsi pada pengukuran Google Maps dengan pengukuran sebenarnya. Dan pada saat proses pengukuran cuaca berubah-ubah menjadi hujan, sehingga proses ini harus ditunda terlebih dahulu.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum lapangan yang telah dilakukan, bahwa pengukuran lahan yang dilakukan di Pos Satpam arah pintu keluar (gerbang II) Universitas Lambung Mangkurat memilki kendala yang menghambat proses pengukuran luasnya. Setiap pengukuran lahan tetap memiliki kendala masing-masing disetiap prosesnya. Lokasi yang pengukuran pada Google Maps ternyata mengalami distorsi pada lokasi pengukuran sebenarnya. Oleh karena itu, kegiatan praktikum lapangan ini harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang sesua dan juga hati-hati dengan medan pada saat pengukuran luasnya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Â
[1] Â Â Â Wongsotjitro, "BAB I PENGENALAN ALAT UKUR Tujuan Dasar konsep Alat dan Bahan Kompas Pita Ukur Waterpass," Pandu. Prakt. Pemetaan Hutan dan SIG, pp. 1--147, 2020.
[2] Â Â Â P. Survaying and G. Survaying, "Ilmu Ukur Tanah ( Plan Survaying )."
[3] Â Â Â F. D. Rassarandi, "Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kabupaten Klaten," J. Integr., vol. 8, no. 1, pp. 50--55, 2016.