Intan Maharantika
Mahasiswa Program Studi Geografi, FISIP-ULM
Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat
Angkatan 2021
Gambar 1. Mekanisme serta Arah Gerakan Massa Tanah dari Sumber Longsor
Bencana tanah longsor kembali menimpa warga Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Bencana tanah longsor telah mengubur Dusun Jemblung, Desa Sampang, dan Kecamatan Karangkobar pada hari Jumat, 12 Desember 2014 pada jam 17.30 WIB. Dampak dari bencana tanah longsor menimbun akses jalan utara Banjarnegara-Dieng sepanjang 1 km. Bencana tanah longsor tersebut telah menyebabkan 43 rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga tertimbun longsor. Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa longsor berjumlah 108 orang diluar warga dari tempat lain yang sedang melewati atau berkunjung di dusun tersebut. Sumber tanah longsor berasal dari Bukit Telagagede yang berada di atas Dusun Jemblung dengan ketinggian sekitar 990-1.010 meter.
 Hasil dari informasi yang didapat dari penduduk sekitar, hujan deras sudah terjalin semenjak Rabu (10/12/2014) hingga Jumat (12/12/2014) saat sebelum peristiwa longsor. Pada hari peristiwa tanah longsor, cuaca disana saat itu malah lumayan terang. Longsor ini secara tiba-tiba terjadi pada jam 17.30 WIB material dari tebing tersebut runtuh, serta meluluh lantahkan permukiman yang terletak di bawahnya. Tidak hingga 5 menit longsoran tanah berbelok arah ke arah pemuki man serta menghancurkan segala rumah masyarakat di Dusun Jemblung. Luas zona terdampak musibah longsor ini mencapai  12 ha.
Banyak faktor-faktor yang pengaruhi terbentuknya tanah longsor, antara lain:
* Hujan deras/ ekstrim sepanjang 3 hari berturutturut pada hari Rabu hingga Jumat dengan curah hujan setiap hari 100 milimeter.
* Morfologi pada sumber terjadinya tanah longsor memiliki kelerengan curam (75o).