Mohon tunggu...
Intan KusumawatiMPd
Intan KusumawatiMPd Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Perempuan modern, aktraktif, smart dan penyayang yang menyukai tantangan di dunia pendidikan khususnya pendidikan keluarga, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik dan isu -isu sosial serta internasional. Interest di sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jati Diri Bangsa Era Disrupsi, Penguatan Pancasila, dan Kewarganegaraan

14 November 2019   22:00 Diperbarui: 14 November 2019   22:08 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Program Pasca Sarjana Prodi PPKN S2 Universitas Negeri Yogyakarta pada hari kamis tanggal 14 November 2019 mengadakan Konferensi Nasional Kewarganegaraan yang ke-IV di aula lantai 7 gedung Imam Barnadib (Unggul) Universitas Negeri Yogyakarta. 

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr Marsigit, M.A Direktur Pascasarjana UNY selaku Direktur Pascasarjana UNY ketika membuka acara. Kegiatan ini sebagai salah satu usaha untuk menangkal radikalisme dan intoleransi di era disrupsi yang dialami bangsa Indonesia.

Toba Sastrawan Manik, S.Pd. selaku ketua panitia menyatakan "Kurang lebih 150 peserta yang merupakan Mahasiswa, Guru, Dosen yang berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Surabaya, Sumba, Bandung, Semarang, Surakarta dan sekitarnya. Mereka hadir bukan hanya sebagai peserta konferensi melainkan juga menjadi pemakalah dalam kegiatan ini. Kegiatan ini berjalan dengan didukung oleh beberapa pihak mulai dari Prodi PPKn Pascasarjana S2 UNY, Pusat Studi Pancasila dan Konstitusi (PSPK) Universitas Negeri Yogyakarta serta Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gajah Mada. Tujuan dari pada konferensi Nasional Kewarganegaraan IV dengan tema "Penguatan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam memeperkokoh Jati Diri Bangsa Era Disrupsi" ini menghadirkan kegiatan ilmiah sebagai upaya mengkukuhkan Pancasila sebagai ideologi negara melalui Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan".

Dr. Suharno selaku ketua Prodi PPKn Pascasarjana UNY menyatakan "Tujuan dari kegiatan ini ada 3 yaitu (1) Sebagai ikhtiar memperkokoh Pancasila sebagai Ideologi bangsa sehingga dapat menguatkan pancasila; (2) Memperkokoh pendidikan kewarganegaraan yang sistematis membangun warga negara yang pancasilais; (3) Momentum menyerap informasi yang produktif, mendesiminasikan pemikiran yang konstruktif membangun memperkokoh pancasila dan Pendidikan Kewarganegeraan di era disrupsi. Tiga pemateri akan memamparkan materi pada konferensi ini yang terdiri dari Agus Wahyudi, Ph.D., Dr. Samsuri, M.Ag.  dan juga Widi Hastuti, S.Pd., M.S.I."

Agus Wahyudi, Ph.D selaku Kepala Studi Pancasila Universitas Gajah Mada menyampaikan urgensi dan relevensi penguatan pancasila:  Program For a Pemeriksaan Legislasi (FPL) dan Manajemen Etika dan Penguatan Integritas (MEPI) Pusat Studi Pancasila UGM. Menurutnya Pancasila sebagai dasar Negara serta ideologi persatuan sebagai pemersatu bangsa. Dalam menjaga dan mengembangkan persatuan membutuhkan sistem kerjasama, pelembagaan politik dan aturan main dan sebagainya. Tetapi persatuan tidak harus dijaga dengan penyeragaman pikiran, gagasan, termasuk identitas atau kebudayaan.

Dr. Samsuri, M.Ag. selaku dosen PPKn S1 dan S2 Universitas Negeri Yogyakarta dan Kepala Pusat Studi Pancasila dan Konstitusi UNY mengangkat tema Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Godaan Era Disrupsi. Topik diskusi adalah niat berpancasila selama ini direfleksikan. Tiap periode pemerintahan beritikad melaksanakan pancasila sesuai konteks zamannya. Pancasila sebagai alat, nilai etik dan tujuan. Pancasila sebagai nilai privat ataupun publik. Pancasila Pancasila dan Kewarganegaraan apakah mau direvitalisasi ataupun dimarginalisasi. Protret ber-Pancasila di jalur pendidikan. Tantangan ber-Pancasila dijalur pendididikan. Radikalisasi vs deradikalisasi, Toleransi vs eksklusivisme, Profesonalisme vs gotong royong, Monopoli interprestasi- Dewan Pengarah BPIP. Politik Pendidikan dan cetak Biru Pendidikan Nasional serta bagimana masa depan PPKn untuk era sekarang ini.

Senada dengan penyampaian Widi Hastuti, S.Pd., M.S.I. guru MAN Wonokromo Bantul serta guru berprestasi peraih anugerah konstitusi 2012 Inovasi dan Kreativitas pembelajaran PPKn di Era disrupsi. Dilatarbelakangi dengan adanya digitalisasi sistem pendidikan. Bergesernya fungsi guru. Peran guru sebagai sumber belajar. Bagaimana inovasi guru PPKn dalam era disrupsi: Tantangan: Kurikulum, Perubahan paradigma mengajar dan assessment. Era disrupsi teknologi, gabungan antara domain fisik, digital dan biologi (Schmazh, WEF, 2017). Sekarang ini terdapat 75-375 juta tenaga kerja global beralih profesi. Indonesia perlu kualitas ketrampilan tenaga kerja dengan teknologi/teknologi digital (Parag, ILO: 2017). Upaya merespon tantangan: informasi, wawasan global, penguasaan bahasa, dan adaptasi. Inovasi membutuhkan kreativitas, studi banding dan research and development lewat Penelitian Tindakan Kelas. Upaya yang dilakukan guru adalah penguasaan teknologi, mengelola kelas secara online dan manual, mindmapping, mengembangkan diri, Blended learning sebagai model pembelajaran dan budaya student learning, Merancang sumber dan model pembelajaran menggabungkan teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan. Menggunakan digital contents. Memperkokoh nilai-nilai budaya keIndonesiaan. Trilogi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara dan budi pekerti.

Selanjutnya setelah pemaparan pemateri inti dilanjutkan Seminar Pararel Session yang dibagi menjadi tiga ruangan diskusi yang dipandu oleh moderator. Sub tema pada sesi pararel session  terdiri dari Penguatan karakter dengan sub tema: Kearifan local, Nasionalisme, Demokrasi dalam perspektif Pancasila, Pluralisme dan multikulturalisme dan pendidikan nilai dan karakter. Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri dari: Kurikulum PPKn, Standard an penilaian pembelajaran PPKn, Pengembangan profesionalisme guru PPKn serta Strategi, model dan media pembelajaran PPKn.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun