Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Kampanye Hitam

7 Maret 2019   20:34 Diperbarui: 7 Maret 2019   20:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah kampanye hitam (black campaign) di Indonesia. Black campaign tidak didasarkan pada bukti atau data yang empiris. Entah siapa pelakunya, yang pasti ia berupaya memainkan doktrin yang menyasar pada aspek psikologis penerima black campaign tersebut. Tujuannya sangat jelas untuk menjatuhan karakter seseorang semata.

Di indonesia saat ini,semakin maraknya isu pemilihan capres dan cawapres mendatang. Tidak dapat dipungkiri berbagai bentuk kampanye seperti penyebaran baliho, selebaran, pemberitaan di media sosial, maupun dari lisan ke mulut terus saja bergulir secara cepat menjadi konsumsi publik.Layaknya fitnah, celaan, dan hujatan yang terus dilontarkan dari pihak atau oknum yang tidak bertangung jawab, hanya untuk mendapatkan senilai rupiah ataupun tempat jabatan. Tanpa memikirkan akibat mengeluarkan propaganda yang merusak atau mempertanyakan reputasi seseorang.

Beberapa kasus yang terjadi seringkali ditenggarai berkaitan dengan peningkatan eskalasi politik. Eskalasi politik itu sendiri ialah kepentingan politik atau perkembangan politik secara cepat dan dinamis. Perlu kita ketahui, sering kali isu yang ditimbulkan dari kampanye hitam berupa faktor-faktor yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan dengan maksud untuk membenturkan etnis mayoritas dan minoritas bangsa ini. Dengan kata lain konflik yang ditimbulkan demi kepentingan jangka pendek untuk memperoleh hak suara dalam pemilihan yang akan datang ini.

Saat ini tengah beredar di masyarakat kabar soal pemeritah akan menghapuskan pelajaran agama disekolah, dan juga menjadikan sekolah pondok pesantren diganti dengan sistem sekolah biasa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan kabar itu tidak benar. Sama sekali tidak ada rencana penghapusan pelajaran agama islam disekolah dan itu sudah diklarifikasi oleh Kemendikbud pada awal 2017 lalu, dalam pelaksanaanya sekolah dianjurkan menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan di luar sekolah, terutama dalam rangka penguatan karakter religius siswa''kata Muhadjir Effendy dalam vidio klarifikasinya yang diunggah Kemendikbud di YouTube.

Ternyata kampanye hitam ini dilekatkan dengan menyuarakan perempuan untuk pengendalinya. Sebagaimana kita lihat terdapat emak-emak yang diamankan kepolisian terkait kasus kampanye hitam yang ditujukan pada capres dan cawapres. Hal ini menjadi pemicu konflik terhadap masyarakat yang dapat menimbulkan keraguan terhadap pemimpin yang akan membangun negeri ini kedepannya.

Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia harus memegang peranan besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita hindari berita-berita yang tidak benar kejelasannya. Kali ini persatuan dan kesatuan bangsa kita sedang diuji, sebagai bangsa Indonesia, itu bukanlah hal yang dapat memecahbelahkan kita. Hidup Indonesia jauhkan Kampanye Hitam. Demi kemajuan dan kesejahteraan kita bersama sebagai bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun