Analisis unsur intrinsik puisi dari salah satu dosen Unpam.
Karya M. Akbar Kurtubi
Dengan judul "Harapan"
Harapan
Dalam sunyi,
Goresan demi goresan luka didalam hati.
Mendengar kabar duka setiap harinya.
Dalam diam hanya sebait innalillahi rojiun terucap.
Tuhan, apa yang terjadi saat ini?
Apakah teguran-Mu atau karena ulah kami sendiri?
Covid-19, satu kata ini memporak-porandakan dunia.
Memakan korban ribuan jiwa.
Cemas,,
Takut,,
Kami rasakan saat ini.
Sendiri, tidak tidak bisa menghilangkan wabah ini.
Tuhan, kami bersimpuh lemah kepada-Mu.
Bermunajat untuk menghilangkan wabah.
Tolong,, Tolong..
Tolonglah kami Tuhan.
Semoga cepat berlalu, semua rasa pilu.
Dengan penuh harap.
Unsur-unsur Intrinsik:
- Tema: Ketuhanan
- Rasa: takut, cemas dan Penuh harap.
- Nada: Sedih memohon perlindungan.
- Tipologi
- Tipologi ialah unsur intrinsik karya sastra puisi. Tipologi berkaitan dan bentuk visual sebuah teks puisi (sajak). Maka dari itu, menurut unsur intrinsik tipologi puisi. Puisi Harapan Karya M. Akbar Kurtubi terdiri dari satu bait yang menyambung kedalam inti penyampaian puisi
- Â Diksi
- Diksi yaitu pemilihan dan penerapan kata dalam sebuah sajak atau puisi. Dilihat dari diksinya, pemilihan kata goresan luka, cemas, pilu, takut dan harap menggambarkan situasi yang sedang gawat dan ingin segera menyelesaiakan masalah yang sedang terjadi. Kata bermunajat, tolong, dan bersimpuh merupakan pengharapan hamba kepada sang pencipta untuk memperbaiki keadaan.
- Gaya Bahasa
- Gaya Bahasa ialah cara penyair menggunakan bahasa untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu. Gaya bahasa yang dipakai oleh M. Akbar Kurtubi yaitu bahasa yang mudah dimengerti dan sederhana, dan dengan kesederhanaan itu pengarang mencapai kepada klimaks yang ingin disampaikan.
- Irama
Irama adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Irama dalam puisi ini tidak terlalu tinggi-tidak juga rendah.
- Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang puisi kepada pembaca puisi. Amanat yang ingin disampaikan pada puisi karya M. Akbar Kurtubi yakni mengajak kita untuk Tabah dalam menghadapi pandemic covid 19 yang memakan banyak korban dan mengajak semua yang mendengarkan puisi ini agar tidak berputus asa dalam berdoa.