Pembibitan Tanaman oleh Warga sebagai Upaya Penerapan Go Green di Desa Kalipancur

Kalipancur merupakan sebuah kelurahan paling timur di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kalipancur mempunyai sumber daya alam yang bisa dibilang cukup melimpah dan pemandangan alam yang masiih cukup asri sehingga cocok untuk pembibitan berbagai jenis tanaman baik tanaman lokal maupun non lokal.

KKN MIT DR Ke-13 kelompok 52 melaksanakan KKN di Desa Kalipancur tepatnya di Jalan Candi Penataran Raya RT 04/RW 04 dengan program kerja unggulan ''optimalisasi pengembangan TPQ Al- Ikhlas RW 04 Desa Kalipancur. 

Selain itu KKN MIT DR ke -13 UIN Walisongo Semarang kelompok 52 juga ikut meneliti program go green yang ada di desa Kalipancur yaitu diantaranya  progam pembibitan tanaman agro seperti tanaman memey sapote yang menghasil.an varietas unggul. Manfaat dari pembibitan ini diantaranya selain untuk mensukseskan program go green.

Buah Mamey sapote memiliki nama ilmiah Pouteria sapota. Berasal dari Amerika Tengah dan Kuba, buah ini kini sering muncul di Amerika Latin dan bahkan bisa dibudidayakan di Indonesia. 

Buah ini merupakan pohon buah yang berasal dari Amerika Tengah. Meski begitu di Indonesia buah ini sudah cukup banyak dibudidayakan. Mamey Sapota disebut sawo raksasa karena bentuknya yang berukuran sangat besar, jauh dari ukuran sawo lokal. Uniknya lagi bijinya hanya satu, tidak seperti sawo biasa. 

Buah ini bisa dikonsumsi langsung atau dibuat eskrim. Rasanya manis dan lumer karena teksturnya lembut. Mamey Sapote juga memiliki kandungan gizi seperti vitamin C, vitamin A, kalium, dan folat di dalam buahnya. Jadi cukup baik untuk kesehatan.

Penghijauan adalah upaya pemulihan, pemeliharaan dan peningkatan kondisi lahan agar lingkungan memiliki kondisi alam yang baik sehingga nyaman untuk penghuninya. Penghijauan memiliki arti luas yang tidak hanya berupa penanaman pohon, tetapi juga menjaga kebersihan, pengaturan air, perlindungan lingkungan dari kerusakan, dan sebagainya.(Rokhana, 2020)

Penghijauan kota bertujuan mewujudkan suatu kawasan hunian yang berwawasan lingkungan. Suasana yang asri, serasi dan sejuk berusaha ditampilkan kembali Gedung perkantoran, rumah hunian, sarana umum, daerah aliran sungai, jalan raya dan tempat lain di kota ditanami dengan aneka pepohonan. Taman kota dibangun dan diperindah dengan pepohonan.(Susatyo, 2007)

Permasalahan pencemaran lingkungan masih sering terjadi perkotaan. Salah satunya adalah di RT 04/ RW 04 Desa Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. 

Tim KKN MIT DR Ke-13 UIN Walisongo Semarang kelompok 52  memilih mitra ini dengan alasan mitra membutuhkan penanganan untuk mengurangi polusi udara, karena lokasi yang berdekatan dengan jalan raya yang padat transportasi. Selain itu, masyarakat membutuhkan strategi ekonomi cara memenuhi kebutuhan sehari-hari saat adanya Covid-19. Solusi yang ditawarkan adalah dengan program pembibitan agro kepada warga supaya mereka bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi salah satu langkah penghijauan untuk mengurangi polusi udara. 

Metode pelaksanaan yang dilaksanakan diantaranya perencanaan kegiatan, sosialisasi program, pelaksanaan pelatihan dan pemberian bibit tanaman agro, hingga evaluasi program. Kegiatan ini berjalan lancar, masyarakat mitra memberikan respon positif dan mendapatkan banyak manfaat.