Mohon tunggu...
Intan Kartika Sari
Intan Kartika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Perencana Keuangan

Berbagi cerita dan berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat Cinta Kembali Menyapa

24 Maret 2021   15:58 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Risa berjalan menyusuri lorong sekolah SD Amarta menuju toilet. Lorong terasa lengang, namun terdengar suara penjelasan guru dan percakapan antar murid dari deretan kelas di sebelah kanan lorong. Risa tersenyum saat mendengar salah satu murid menyanyikan lagu Halo-halo Bandung dari kelas 2A. Anak itu bernyanyi penuh semangat meskipun beberapa nadanya belum sempurna.

Saat mencuci tangan di wastafel, Risa mendengar samar-samar suara isak tangis di salah satu kamar mandi. Risa sesaat tertegun sambil menelengkan kepalanya untuk mendengarnya lebih jelas. Setelah mendengarnya lebih lama, Risa  yakin bahwa itu suara isak tangis salah satu murid dan mengetuk pintu kamar mandi.

“Sayang, ini Bu Risa. Apakah kamu baik-baik saja Nak?”, tanya Risa

Pintu kamar mandi terbuka, dan tampak wajah Aya yang masih terisak dengan mata merah.

“Ada apa Aya ? Kenapa menangis ?” tanya Risa sambil meraih tangan Aya.

“Perut Aya sakit Bu, dan ada noda darah di celana dalam Aya,” jawab Aya sambil menundukkan kepala.

Risa tersenyum lembut, ternyata Aya memperoleh haid pertamanya. Meskipun sekolah telah memberikan pelajaran khusus persiapan memasuki masa remaja untuk siswa kelas 6, ternyata saat mengalaminya pun anak-anak masih merasa gamang dan galau.

“Ini hari pertama Aya menstruasi ya?” tanya Risa.

Aya mengangguk dan masih menundukkan kepala.

“Tidak apa-apa Aya, yuk kita ke UKS, Aya nanti bisa istirahat dulu di sana. Kalau perut Aya masih sakit dan Aya tidak membawa celana dalam cadangan, Aya boleh ijin pulang cepat,” kata Risa sambil tersenyum dan mengelus kepala Aya.

Aya mulai mengangkat kepalanya dan mulai tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun