Pernahkah Anda memikirkan hubungan erat antara sanitasi dan timbulnya penyakit?Â
Sanitasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang berfokus pada kegiatan menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh. Upaya ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan individu dengan cara mengendalikan faktor-faktor yang berpotensi membahayakan kesehatan. Perilaku higienis atau perilaku yang bersih bagi setiap individu merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan agar terciptanya sanitasi lingkungan yang nyaman, sehat dan bersih.
Pentingnya sanitasi perlu diutamakan karena mampu mencegah penyakit, menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Kebersihan lingkungan dapat menciptakan kondisi yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup bagi manusia. Air dan udara yang bersih, rumah dan lingkungan yang sehat serta memisahkan dan membuang sampah dengan benar merupakan kunci dari sanitasi lingkungan yang bersih, sehat, aman, dan terbebas dari penyakit
Bagaimana hal tersebut saling berhubungan dengan kehidupan kita?
Dalam kehidupan sehari-hari, sanitasi adalah upaya pemeliharaan yang bertujuan agar seseorang, makanan, tempat kerja, atau peralatan tetap bersih dan bebas dari pencemaran. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. Kebersihan dalam sanitasi makanan merupakan suatu upaya yang dilakukan agar makanan, orang atau penjamah, tempat, dan peralatan yang dapat menimbulkan penyakit atau gangguan pada kesehatan dapat dikendalikan.
Seperti yang kita ketahui bahwa makanan adalah sumber energi utama bagi manusia. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan ini layak untuk dimakan dan tentunya tidak menimbulkan penyakit. Selain itu, tentunya harus memperhatikan nilai gizinya, cara pengolahannya dan penyajiannya, serta kebersihan penjamah makanan. Pengolahan makanan yang mengabaikan kebersihan dan kondisi lingkungan dapat menjadi sumber penyakit, bahkan memicu keracunan akibat kontaminasi.
Makanan dapat menjadi sumber penyakit jika terkontaminasi dengan mikroba karena menggunakan alat yang kotor ketika membersihkan meja, perabotan yang bersih, dan juga penyimpanan makanan di tempat terbuka tanpa adanya penutup. Hal ini menyebabkan hewan-hewan kecil seperti serangga, lalat, bahkan tikus dapat menjangkaunya.
Selain itu, sumber kontaminasi pada makanan juga paling sering berasal dari penjamah makanan, peralatan, sampah, dan faktor lingkungan seperti air dan udara. Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan juga minuman dapat menyebabkan makanan tersebut menjadi media bagi suatu penyakit. Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Keadaan higiene pada makanan maupun minuman dipengaruhi oleh higiene alat masak, alat makan yang digunakan dalam proses penyediaan makanan dan minuman.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 200 jenis penyakit dapat menular melalui makanan. Oleh karena itu, saat Hari Kesehatan Lingkungan sedunia, Pemerintah menekankan terkait pentingnya keamanan pangan. Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keamanan pangan yang rendah dikarenakan terdapat 20 juta kasus keracunan pangan setiap tahunnya
Penyakit yang paling sering muncul akibat kurangnya sanitasi dan higiene makanan meliputi diare, tifoid, dan hepatitis A. Selain itu, keracunan makanan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan demam. Umumnya bakteri yang berperan dalam gejala ini adalah Salmonella, Listeria monocytogenes, Escherichia coli karena merupakan mikroorganisme atau bibit penyakit yang menjadi bawaan makanan.
Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan mencatat Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan pangan pada tahun 2017 berjumlah 163 kejadian, melibatkan 7.132 kasus dengan Case Fatality Rate sebesar 0,1%. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2023, tingkat kematian akibat keracunan yang tidak disengaja per 100.000 penduduk Indonesia berada di angka 0.3.
Jelas bahwa sanitasi yang buruk dapat menjadi sumber kontaminasi yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa sanitasi yang buruk dan didukung dengan perilaku higiene yang tidak mendukung menjadi faktor utama dalam terjadinya penyakit