Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemuda Katolik Ini Bantu Pembangunan Masjid, Teladan Toleransi untuk Kita

11 Juni 2021   10:14 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:35 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemuda Katolik bantu pembangunan masjid | dokpri Lian Setiawan dan Inspirasiana

Di tengah gejala intoleransi yang marak, ada kisah-kisah teladan toleransi yang luput dari pemberitaan media. Salah satunya adalah kisah seorang pemuda Katolik dari Wirosari, Purwodadi, Jawa Tengah yang membantu pembangunan masjid.

Membantu dari gaji hasil kerja keras

Pemuda itu mengeluarkan motornya. Berteman sejuknya pagi Purwodadi, Jawa Tengah ia menyusuri jalanan yang tak selalu mulus.

Di tengah pandemi, ia tetap semangat bekerja. Mendatangi konsumen untuk mengumpulkan uang pembayaran angsuran motor melalui perusahaan pembiayaan tempat ia bekerja.

Lian Setiawan, pemuda kelahiran 1991 itu merasa beruntung bisa mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan penghasilan yang relatif baik. Ia bahkan bisa menabung untuk masa depan.

"Sebagian gaji saya juga saya gunakan untuk membantu sesama manusia. Saya juga membantu pembangunan masjid mungil di dekat rumah saya," ujarnya. 

Terus terang, penulis spontan berdecak kagum ketika mendengar penuturan Lian. Dia menunjukkan kematangan iman yang luar biasa untuk ukuran pemuda seusianya. 

Menurut teori iman James Fowler dalam Stages of Faith, The Psychology of Human Development and the Quest for Meaning (1981), tingkatkan tertinggi perkembangan iman adalah iman menguniversal yang toleran.

Seorang yang mencapai tahap tertinggi perkembangan iman ini mampu menghargai insan yang berbeda kepercayaan, bahkan rela berkorban untuk mereka yang berbeda darinya.

Lian menuturkan, "Toleransi dan kerukunan antarumat beragama sangat penting bagi warga negara. Agama juga mengajarkan untuk mencintai negara dan sesama warga negara."

Inspirasi dari Monsinyur Soegijapranata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun