Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mulut Beracun

28 Mei 2021   06:29 Diperbarui: 28 Mei 2021   06:42 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dik, penulisnya sok pintar nih, sofia_shultz|pixabay.com

"Katanya kamu sering tidur waktu masih jam kerja," tegur bos sewaktu saya menghadap di kantor. 

"Kata siapa?" dengan suara tegas saya minta jawaban.

"Saya juga gak tahu benar atau  gak, makanya nanya sama kamu." suara bos mulai melunak. 

Apa jawaban saya? 

Silakan baca sampai tuntas adalah jawaban terbaik. 

Salah satu toksik di lingkungan kerja adalah hadirnya  si mulut beracun atau tukang lapor. 

Ada tiga tipe dalam pengamatan sederhana saya selama  ini. 

Satu, karena memang ditugaskan bos secara khusus. Biasanya saudara bos, teman dekat atau malah anak sendiri dipekerjakan di lingkungan kerja untuk menjadi mata-mata. 

Dua, hendak mencari muka. Nah ini, orang yang tidak yakin dengan mukanya yang sudah ada, maka itu masih suka mencari-cari muka. Bisa jadi ini merupakan sifat.

Tiga, kurang percaya diri. Ini seperti kurang pekerjaan sehingga apa pun harus lapor bos. Saya kira tipe ini kadang bukan menyenangkan bos, sebaliknya malah menyebalkan. 

Manajer yang Menjatuhkan Anak Buah Sendiri

Saya pikir ini manajer kurang ajar namanya menjelekkan anak buah sendiri  di depan bos. Ada juga yang benar itu  dibelah atau dipuji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun