Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kantin Kejujuran, Masih Efektifkah Jadi Edukasi Antikorupsi?

27 November 2020   18:32 Diperbarui: 28 November 2020   16:10 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usai diresmikan, siswa-siswi berbelanja di kantin kejujuran SMAN 6 Solo, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)

Menurut Agus  Wibowo  (2013:38),  pendidikan  antikorupsi  ditakrifkan sebagai upaya sadar  dan  terstruktur guna mewujudkan  proses  belajar  mengajar  berlandaskan nilai-nilai antikorupsi. 

Ada tiga aspek pendidikan antikorupsi, yakni pengalihan  pengetahuan  (aspek kognitif),  pembinaan karakter  (aspek afektif)  dan kesadaran  moral dalam melakukan perlawanan (aspek psikomotorik) terhadap perilaku koruptif.  

Kantin Kejujuran

Di beberapa sekolah, telah ada upaya membangun kantin kejujuran. Dua sekolah di Solo, yakni SMAN 6 dan SMPN 10 tercatat sejak 2018 memiliki kantin kejujuran yang dikelola siswa. Meski tidak ditunggu petugas, pembeli diharapkan membayar barang sesuai harga dengan penuh kejujuran.

Menariknya, SMAN 6 Solo adalah sekolah tempat Presiden Joko Widodo pernah belajar. Sementara SMPN 10 adalah tempat Ibu Negara, Iriana Jokowi pernah menuntut ilmu. 

SMA 6 Solo dan SMP 10 Solo bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo dalam pendirian kantin kejujuran yang diharapkan menjadi proyek percontohan di Jawa Tengah. Demikian rilis Kompas.com pada 13/05/2018 lalu.

Ide kantin kejujuran ini bukan barang baru. Inisiatif kantin kejujuran ini digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung sejak tahun 2008. Catatan Kemendikbud pada tahun 2008, terdapat seribu kantin kejujuran di aneka sekolah negeri. 

Sayang sekali, entah karena kurang diperhatikan atau memang ada oknum yang tidak jujur, banyak kantin kejujuran yang gulung tikar.  Di Bekasi, misalnya, sejak 2007 telah ada 697 kantin kejujuran.

Pada 2018, hanya tinggal satu kantin kejujuran yang masih lestari. 

Hal serupa terjadi pula pada kantin kejujuran di sejumlah lembaga di luar sekolah. Misalnya yang dikelola koperasi. Adanya praktik ketidakjujuran membuat kantin-kantin kejujuran merugi. 

Yang bertahan biasanya karena faktor semangat dari pengelola untuk melanjutkan kegiatan positif ini demi penanaman nilai kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun