Usulan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2023 yang tahun sebelumnya 39,8 juta menjadi 69,1 juta menuai polemik. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan BPIH 2023 sebesar Rp 98,8 juta per jamaah. Biaya yang di bebankan kepada calon jamaah sebesar 69,1 juta sedangkan sisanya 29,7 juta di tanggung oleh dana nilai manfaat.
Usulan kenaikan BPIH ini tentu memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. Khususnya calon jamaah haji di tahun 2023 ini.Â
Calon jamaah tahun ini tentu saja kaget dan was-was. Kaget karena biaya haji tahun ini naik hampir dua kali lipat dan juga was-was karena apabila mereka tidak sanggup melunasinya, maka akan di tunda keberangkatannya tahun ini. Sebagaimana yang di tegaskan oleh kemenag bahwa apabila calon jamaah tidak melunasi biaya haji maka akan di tunda keberangkatannya.
Usulan kenaikan biaya haji yang langsung naik dengan begitu tinggi tentu saja akan membuat masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji akan semakin sulit. Untuk masyarakat yang finansialnya cukup baik mungkin tidak terlalu pengaruh.Â
Sedangkan masyarakat yang finansialnya terbatas, yang menabung sedikit demi sedikit untuk bisa naik haji tentu akan sedikit memberatkan. Apalagi masa tunggu naik haji belasan hingga puluhan tahun. Bisa saja untuk ke depan akan terus naik lagi.
Terkait pemberitaan bahwa pemerintah Arab Saudi menurunkan biaya paket haji 2023 sebesar 30 persen, Badan pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi hanya menurunkan biaya haji khusus untuk jamaah dalam negerinya sendiri. Jadi tidak ada pengaruh dengan jamaah dari negara lain.
Meskipun demikian, presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa usulan kenaikan biaya haji masih di kaji dan belum final.Â
Semoga permasalahan kenaikan biaya haji ini bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik, baik untuk calon jamaah maupun pemerintah sendiri.
Aceh, 30 Januari 2023
