Mohon tunggu...
Insaan Abdu Faathir
Insaan Abdu Faathir Mohon Tunggu... NIM : 43225010002 (UNIVERSITAS MERCU BUANA)

43225010002 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo M.Si.A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Quiz 1= Diskursus 5 Tokoh pentingnya berpikir positif tentang kehidupan sehari-hari

17 Oktober 2025   03:28 Diperbarui: 17 Oktober 2025   03:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh penerapan menurut Epictetus

Seorang warga gagal dalam promosi jabatan dari ketua RT ke ketua RW, Reaksi nya tanpa Stoikism : Marah, Kecewa, Patah hati tidak terpilih, tetapi dia menerapkan stoikisme untuk menerima kenyataan, dan berkomitmen memperbaiki kinerja. Dengan menguasai hal ini, ia tidak lagi menjadi budak, melainkan menjadi tuan dirinya sendiri.

Makna kebebasan

Epictetus mengatakan :

"No man is free who is not master of himself."

Kebebasan sejati bukanlah ketiadaan batas, melainkan kemampuan menguasai diri dalam batas-batas kehidupan.tetapi kita harus memiliki sifat positif, bahwa kekuatan mu tidak di kendalikan di luar.

Sumber : Modul Prof. Apollo
Sumber : Modul Prof. Apollo

Friedrich Nietzsche (1844--1900)

Nietzsche sering banget dianggap seorang radikal, tetapi di balik pemikirannya sendiri mengkemukakan pesan positif yang bagi dia sangat mendalam: katakan "ya" pada kehidupan. Ia menolak pesimisme dan moralitas pasif, lalu dia menggantinya dengan The Will to Power -- dorongan seseorang untuk meciptaan prinsip tumbuh, mencipta, dan menegaskan diri sendiri.

The Will to Power

            Bagi Nietzsche, kekuatan yang sejati bukan menindas orang yang tidak bersalah, tetapi lebih kearah menakklukan kelemahan diri. Kehidupan itu sendiri adalah energi kreatif pada diri seseorang. Dengan menerima penderitaan orang lain sebagai proses tumbuh, Dia bisa mengubah dari luka menjadi kekuatan atau balas dendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun