Merdeka belajar, pendampingan terarah, evaluasi berkala, sukses itu ada di depan mata | Ino Sigaze
Program Merdeka Belajar di Indonesia sudah saatnya untuk dipopulerkan dari wilayah pusat perkotaan sampai ke desa-desa. Oleh karena itu, tepat sekali bahwa Kompasiana mengajak semua penulis untuk  Kompasiana menyemarakan program Merdeka Belajar melalui kreasi konten yang beragam pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini.
Program yang terdengar begitu menarik ini, ternyata tidak disamaartikan dengan "saya belajar suka-suka saja." Pertanyaannya, apa yang penting diperhatikan dalam program Merdeka Belajar?
Ada 3 unsur yang sangat penting yakni:
1. Merdeka belajar di tempat rekreasi
Pemahaman tentang merdeka belajar bisa saja berbeda-berbeda. Setiap orang bisa saja punya konsep sendiri tentang merdeka belajar. Ya, boleh-boleh saja, cuma apakah target dari program merdeka belajar itu tercapai atau tidak.
Saya coba mengambil satu contoh program merdeka belajar dari latar budaya Jerman. Di tengah kota Frankfurt, Jerman ada satu tempat yang namanya Palmengarten atau kebun Palma.
Di dalam kebun itu disediakan banyak sekali jenis tumbuhan dari berbagai negara. Hal yang menurut saya sangat unik untuk dipelajari adalah rancangan bangunan disesuaikan dengan tuntutan suhu udara pada negara asal di mana tumbuh-tumbuhan itu hidup.
Di sana ada ruangan untuk tumbuh-tumbuhan seperti di Asia atau khususnya di Indonesia. Ada pula ruangan yang didesain seperti di Afrika.Â
Ada pula desain ruangan yang menyerupai perbukitan dan padang gurun. Di sana tumbuh banyak sekali jenis seperti kaktus.