Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gerbang Kemungkinan Indonesia: Analisis Pertarungan Macan Asia dan Eropa

21 April 2023   00:50 Diperbarui: 21 April 2023   00:57 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang kemungkinan Indonesia: analisis pertarngan macan Asia dan Eropa | Dokumen diambil dari ajaib.co.id

Apakah dibalik kepentingan investor itu tidak ada nuansa politik?

Hubungan timbal balik tentu saja ada. Tapi, seberapa besar dampaknya itu memang perlu diperhitungkan. 

Indonesia perlu ketahui bahwa gejolak pembatalan ekspor Nikel itu cukup serius dampaknya bagi Uni Eropa.

Tentu tidak semua negara Uni Eropa terkait dengan problem Nikel, kita tahu itu. 

Gelombang protes seperti tentang kebun Sawit di Indonesia memang tidak terasa di Indonesia, tapi di Eropa hal itu dianggap sebagai kekonyolan yang terjadi di Indonesia.

Apakah Uni Eropa takut Indonesia menjadi macan Asia yang mandiri dan bisa mengancam macan lainnya?

Sebuah prediksi terbuka tentang kemungkinan di depan mata selalu saja ada. 


Bagiamana lensa sorotan media Eropa tentang Indonesia?

Kalau diamati secara lebih serius, maka sebenarnya dalam banyak kesempatan, berita tentang Indonesia yang paling viral di Eropa cuma tentang bencana, demonstrasi, sampah plastik dan berita-berita serupa lainnya.

Padahal Indonesia punya sejumlah prestasi secara khusus terkait stabilitas ekonomi sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina. 

Inflasi yang cukup stabil bahkan lebih stabil dari beberapa negara Uni Eropa. Tidak cuma itu Indonesia melalui Bank Indonesia punya target inflasi sebesar 3+1% pada tahun 2023 dan pada tahun 2024: 2,5+1%. (Bdk. www.bi.go.id)

Event-event besar di tengah kondisi global dilanda krisis ini ternyata Indonesia berhasil dengan coretan sejarah yang mengharukan namanya.

G-20 misalnya di Bali berlangsung dengan baik dan aman tanpa cetusan dan letusan. Nah, Indonesia tidak hanya telah menjadi tuan rumah bagi G-20, tetapi juga sebenarnya akan menjadi tuan rumah U-20, tetapi kenapa gagal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun