Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

4 Kiat Akali Rumah agar Gak Panas di Eropa

18 Januari 2023   23:32 Diperbarui: 21 Januari 2023   04:46 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gorden, pohon hijau dan jendela terkait 4 kiat akali rumah agar gak panas di Eropa | Dokumen pribadi oleh Ino

Rumah masa depan perlu digagas dengan perpaduan konsep perubahan iklim global yang tidak hanya siap hadapi musim dingin, tapi juga siap hadapi musim panas | Ino Sigaze.

Tema terkait "Kiat akali rumah biar gak panas" yang diangkat Kompasiana kali ini sangat menarik untuk dibicarakan tidak hanya di Indonesia yang umumnya pasti menghadapi musim kemarau panjang, tetapi juga di Eropa tentunya.

Eropa dalam beberapa tahun ini telah mengalami suatu perubahan iklim yang besar. Perubahan iklim yang paling dirasakan yakni pada tahun lalu dari Juli sampai September 2022.

Suhu panas tahun lalu pernah mencapai 44 derajat celcius di Eropa. Orang-orang mengeluh panas, termasuk ketika berada di dalam rumah mereka.

Rumah orang Eropa merupakan hasil konstruksi bangunan untuk menghadapi musim dingin dan bukan untuk mengatasi musim panas. 

Nah, oleh karena itu, ketika musim panas tiba, maka terlihat nyata sekali bahwa orang Eropa sedang berhadapan dengan persoalan penting saat ini, rumah panas, gimana caranya biar gak panas.

Kiat akali rumah biar gak panas dan apa yang dilakukan orang Eropa, sekurang-kurangnya dari pengalaman konkret teman-teman serumah dengan saya? Berikut ini beberapa hal yang mereka lakukan:

1. Membuka jendela kamar pada pagi hari

Sekalipun rumah mereka lebih dipersiapkan untuk musim dingin dengan penyediaan alat pemanasnya (Heizung) di setiap kamar, tetapi setiap kamar mereka sudah pasti ada minimal dua jendela.

Dua jendela itu sangat besar ukurannya kurang lebih 1,5 meter. Jendela sebesar itu kalau dibuka, maka akan otomatis cukup udara yang masuk. 

Namun, jangan salah ya, kalau pada puncak udara yang sangat panas, maka saat buka jendela, ternyata udara yang masuk ke dalam kamar itu terasa sungguh panas.

Baca juga: Cari Panggung

Jadi, orang perlu tahu kapan bisa membuka jendela kamarnya. Saya biasa membuka jendela pada saat pagi hari, ketika udara masih terasa sejuk.

Udara sejuk itu yang akan masuk ke dalam kamar dan menjadikan kamar sedikit lebih sejuk dan segar. Setelah itu, saya justru tidak akan membukanya lagi.

Hal ini saya lakukan berdasarkan uji coba, suhu panas akan jauh lebih panas ketika saya membuka jendela kamar pada siang hari daripada tidak membuka jendela.

2. Menaruh tumbuhan pot hijau di area sekitar jendela

Terkait alternatif untuk memperoleh kesejukan itu, secara sangat unik dilakukan oleh teman saya yang lainnya. Dia pada saat musim panas tahun lalu membeli dua jenis pohon bonsai untuk ditempatkan di kamar makan dan satunya lagi di ruang rekreasi.

Katanya, pohon hijau itu bukan sekadar hiasan di dalam ruangan, tapi bisa menyerap suhu panas. Kenyataannya, sejak musim panas tahun lalu, pohon itu bertahan sampai sekarang di kamar makan dan di ruang rekreasi.

Teori yang bisa saja cocok dan benar mungkin saja dihubungkan dengan pohon hijau. Mengapa? Sebagai contoh pada halaman tengah rumah kami, ditanam dua pohon hijau.

Pada musim panas pohon-pohon itu sungguh menjadi teduhan bukan cuma burung-burung merpati, tetapi juga kami sendiri. Beberapa orang kadang pada waktu siang karena terlalu panas, maka memilih duduk di bawah pohon itu.

Itulah bedanya, udara di bawah pohon terasa lebih sejuk daripada berada di tempat lain tanpa ada pohon-pohon hijau yang punya daun.

Ya, saya sangat beruntung karena di samping jendela kamar ada satu pohon yang cukup lebat daunnya. Oleh karena itu, cukup terasa suhu panas diserap oleh pohon itu dan saya bisa merasakan suhu panas yang belum bisa dikatakan ekstrim.

3. Tidur di Keller (ruang bawah tanah)

Ada seorang teman asal Belanda yang sudah berusia 82 tahun yang punya cara unik di setiap musim panas datang di Eropa. Caranya tidak terduga, ya terasa begitu aneh.

Ia membawa sebuah tempat tidur dari ruangan bawah tanah ke arah ruangan olahraga. Pada lorong selebar dua meter itulah, dia menempatkan tempat tidur dan menjadi tempat pilihan saat siang hari.

Katanya, ia bisa menikmati istirahat siang dengan sangat aman di tempat itu. Lucunya suatu ketika, teman asal Burkina Faso, Afrika tiba-tiba ke ruangan olahraga.

Ia begitu terkejut ketika melihat orangtua itu sedang menggelepar lepas lelahnya di lorong di bawah tanah atau di Keller. Ia tidak bisa berkata apa cuma dengan letupan, "Boachhh".

Kami semua tertawa saat ia menceritakan itu. Teman-teman lainnya, sudah tahu bahwa tempat itu sudah menjadi tempat pilihannya.

4. Pembuatan jenis gorden roll yang terbuat dari bahan tahan panas

Ada beberapa kamar yang memang dibuat secara khusus pada jendela itu dilapisi dengan jenis gorden berbentuk roll yang bisa digulung dan ditarik untuk menutup jendela.

Ada dua jenis, yang pertama untuk melindungi debu dan yang lainnya bisa menjadi satu lapisan untuk menahan panas. Terasa sekali jika gulungan gorden itu tidak dibuka sama sekali, maka tidak terasa panas seperti ketika dibuka pada siang hari.

Pada prinsipnya saya merasakan fungsi dari gorden itu tidak hanya sekadar penutup jendela, tetapi juga untuk menutup suhu panas dari luar rumah.

Saya percaya bahwa Franhky Wijaya pasti punya cara-cara jitu yang bisa diantisipasi sejak awal perencanaan pembangunan rumah. Rumah dengan konsep tahan panas, mungkin bisa dirancang.

Sayangnya bahwa di Eropa sebagian besar orang tidak pernah memikirkan bahwa suatu saat akan datang musim panas, maka kiat kecil untuk akali rumah agar gak panas bisa menjadi hal yang penting, tidak hanya di Eropa, tetapi bisa saja di Indonesia.

Dari beberapa pengalaman itu, saya percaya bahwa konsep rumah masa depan di mana saja mesti memperhatikan beberapa hal ini:

1. Konsep rumah tahan panas, mungkin melalui bentuk jendela, kisi-kisi yang memungkinkan masuknya udara ke dalam rumah.

2. Konsep rumah tahan panas dengan dilengkapi desain tanaman di dalam rumah seperti di halaman tengah atau jenis taman hias kecil di dalam rumah di mana bisa ditempatkan pohon-pohon kecil.

3. Konsep rumah tahan panas dengan penggunaaan bahan-bahan yang bisa menyerap panas.

4. Bisa saja jenis rumah tradisional yang kebanyakan dibangun dengan menggunakan material kayu itu menjadi pilihan di masa depan, ketika pemanasan global (global warming) tidak kenal kompromi lagi dengan manusia.

5. Sangat mungkin terkait dengan penggunaan bahan atap dan warna yang digunakan akan sangat menentukan panas dan sejuknya sebuah rumah.

6. Mungkin juga bahan dasar untuk lantai rumah bisa mempengaruhi panasnya sebuah rumah.

Demikian beberapa kiat dan pemikiran yang bisa dibagikan melalui tulisan ini. Pada Prinsipnya, hal yang sangat penting adalah perlunya gagasan rumah yang ramah lingkungan dan tanpa mengabaikan konsep hijau di dalamnya.

Salam berbagi, ino, 18.01.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun