Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Misteri Foto dan Resonansi Spiritualitas dari Bio-Erinnerung ke Biografi

3 April 2022   01:40 Diperbarui: 3 April 2022   01:41 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Misteri Foto dan Resonansi Spiritualitas dari Bio-Erinnerung ke Biografi | Dokumen pribadi oleh Ino

Apakah kamu seorang pemberi kursus? Jika kamu seorang pemberi kursus, maka kamu akan berpikir bagaimana mengajak peserta kursusmu secara perlahan-lahan masuk ke dalam cara kerja dan rencanamu.

Tidak semudah mengajak seorang teman yang bercerita, saat kamu mengajak orang asing yang belum terlalu mengenalnya. Akan tetapi, kamu pasti senang ketika kamu memulai dengan cara tertentu, lalu reaksi positif ada di depan matamu.

Apa dan bagaimana cara-cara itu? Penasaran bukan? Nah, setiap manusia punya masa lalu (Vergangenheit), punya kenangan (Erinnerung) dan tentu juga punya mimpi-mimpi

Meskipun demikian, orang tidak bisa menyangkal bahwa masa lalu, kenangan dan mimpi itu bisa datang kapan saja, sekendaknya. Tidak, tidak bisa seperti itu pada kenyataannya.

Kenyataan yang cukup umum terjadi adalah bahwa pikiran dan hati manusia punya segudang kenangan, masa lalu, dan mimpi-mimpi yang tersusun rapi sekian gigabyte.

Dalam dan melalui perjumpaan dengan yang lain, entah itu kasat mata, maupun cuma melalui pendengaran, orang akan dengan sendirinya dibawa masuk ke dalam dirinya sendiri.

Di sana seseorang akan menemukan kembali sejumlah kenangan, masa lalu dan mimpi-mimpi yang pernah ada dalam hidupnya. Sekalipun demikian, pada awalnya itu semua masih terjadi di dalam kesunyian pikiran orang itu sendiri.

Nah, bagaimana caranya supaya seseorang bisa berbicara tentang semua itu? Nah, satu hal yang perlu  dilakukan adalah menentukan pilihan foto atau gambar. 

Dalam konteks kursus dengan beberapa orang misalnya, pemberi hanya perlu pengantar singkat berupa ajakan kepada peserta supaya bisa berdiri dan berjalan mengelilingi gambar-gambar itu. 

Tentu, sambil mengamati mana gambar yang punya getaran energi tersambung dengan hidupnya sendiri. Tidak perlu ragu dan cemas, resonansi itu akan terjadi dengan sendirinya.

Nah, itulah yang bisa saya katakan bahwa antara foto dan gambar itu punya resonansi energi yang begitu kuat tersambung dengan pengalaman kemanusiaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun