Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

1 Tulisan 6 Peribahasa, Ini Cara Saya Menggunakannya

10 Juni 2021   19:23 Diperbarui: 12 Juni 2021   13:57 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lupa menggunakan peribahasa dalam menulis, agar keindahan cara menyampaikan pesan tetap dijaga dan juga peribahasa bahasa Indonesia tetap dilestarikan.

Topik pilihan Kompasiana kali ini menantang saya untuk menemukan, bagaimana cara saya dalam menulis satu Artikel dengan menggunakan 6 Peribahasa. Cara yang penting adalah bagaimana memasukan peribahasa ke dalam cerita dan tulisan saya.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba (1), mendapatkan sesuatu yang lebih dari harapan

Pernahkah Anda merasakan pengalaman yang bisa diungkapkan dengan peribahasa "Pucuk dicinta, ulam tiba"? Pada hari pertama masuk kerja pada sebuah perusahaan, saya sebelumnya cukup merasa asing dengan alasan yang masuk akal, karena tidak mengenal seorangpun di sana. 

Oleh karena tugas tertentu, ya mau tidak mau saya akhirnya berangkat dengan harapan bertemu orang yang bisa ditanya. Itulah yang saya harapkan. Saya punya harapan seperti itu karena percaya pada kebenaran dari peribahasa ini: Malu bertanya, sesat di jalan (2). 

Harapan bertemu orang yang bisa di tanyakan sesuatu agar tidak tersesat akhirnya terjawab, bahkan ya harus saya katakan bahwa "Pucuk dicinta, ulam pun tiba."

Di sana saya menemukan orang begitu ramah, lebih dari sekedar bertanya, mereka mempersilahkan saya masuk ke ruangan kerja mereka, kemudian kami bisa memperkenalkan diri dan bisa mengobrol tentang situasi perusahaan jasa pelayanan orang-orang jompo itu. 

Saya mendapatkan kemudahan lebih dari harapan. Peribahasa "Pucuk dicinta, ulam pun tiba"  itu benar-benar saya alami kemarin, Rabu 6 Juni 2021.

Sambil menyelam minum air (3)

Setelah memperoleh suasana nyaman yang lebih dari harapan, saya sebenarnya juga punya tugas untuk mengantar koran Frankfurt Allgemeine ke sebuah ruangan pelayanan Sosial, yang tidak jauh dari kantor tempat ruang kerja saya. 

Ya, sambil menyelam minum air. Dalam perjalanan ke ruangan pelayanan sosial itu, saya memberikan kartu nama dan alamat saya kepada pegawai yang saya jumpa dan menaruh di atas meja di depan kantor mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun