Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Keajaiban dari Ruhezeit dan Friedhof di Pinggir Sungai Rhein

12 Maret 2021   05:17 Diperbarui: 13 Maret 2021   04:00 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mombach | Bestattung.mainz.de

Ruhezeit atau waktu istirahat dipercaya sebagai waktu untuk mengambil energi baru untuk tubuh dan tentu untuk kesegaran pikiran, ketenangan jiwa, bahkan kedamaian hati. 

Ruhezeit mengingatkan saya akan istilah bahasa Indonesia di era 80-an bersenang. Kata bersenang pada zaman itu menjadi kata yang paling diharapkan, maklum sebagai anak Sekolah Dasar, gairah untuk menikmati pelajaran masih terlalu kurang, apalagi pelajaran Matematika, yang selalu dianggap sulit dan melelahkan otak. 

Bersenang selalu menjadi impian, yang bila perlu datang segera dan sesering mungkin. Akan tetapi, zaman itu, bersenang dimengerti sebagai saat untuk senang-senang.

Bagi anak-anak, saat bersenang sama dengan saat bermain bola. Ya, itulah bersenang, kata yang bisa berbeda makna pada waktu dan konteks tertentu.

Saat ini, ketika saya mengenang kata bersenang, jujur kedengarannya lucu. Memang, kata bersenang itu di awal tahun 90-an sudah digantikan dengan kata istirahat. Kemudian, orang sebut kata lain, tapi dengan maksud yang sama, kata pause.

Namun, kata pause dimengerti lebih dalam arti berhenti sejenak dalam suatu kegiatan, selanjutnya orang bisa melanjutkan lagi kegiatan seperti Seminar, dll. Memang pause  adalah saat penting untuk sejenak menarik nafas, atau saat untuk minum secangkir kopi hitam, dll. 

Beberapa istilah seperti bersenang dan pause tetap tidak sama ketika orang mengatakan Ruhezeit. Makna kata Ruhezeit itu lebih dimengerti sebagai waktu untuk sunyi, tenang dan hening dalam waktu yang sedikit lama. 

Meskipun demikian kata Ruhezeit, tetap saja sinonim dengan kata bersenang, pause, beristirahat, rehat. Tentu perbedaan ini berangkat dari pengalaman merasakan bagaimana Ruhezeit di sungai Rhein di pinggiran Mainz, Jerman. 

Ruhezeit di pinggir sungai Rhein itu lebih merupakan pengalaman pribadi yang tentu berbeda ketika saya mengatakan Friedhof atau taman damai.

Dua kata bahasa Jerman itu sungguh bermakna bagi saya bukan saja soal istilah dan artinya, tetapi juga soal maknanya. Nah, apa saja pengalaman Ruhezeit di pinggir sungai Rhein dan pengalaman di Friedhof umumnya di Jerman.

1. Ruhezeit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun