Perpisahan dan Kenangan
Siang menghangatkan rasa rindu yang terus menerus basah kuyup membanjiri lorong-lorong hati
Termenung isak tangis malam ini pecah entah-berantah di dalam kesunyian tanpa purnama menemani
Merindukan hangatnya pelukan yang masih membekas dalam ingatanku dan menolak untuk lupa
Senyum itu yang dulu menjadi penguat hariku kini hilang takkan pernah kembali lagi tuk berkumpul bersama bersenda ceria
Yang tersisa selain cinta hanya anak-anak kenangan dan sejuta kata nasihat yang melegenda di atap-atap langitÂ
Rindu senyuman yang paling tulus juga tawamu akan selalu dikenang sepanjang kisah perjalanan umat manusia
Semua telah usai, semua sudah pupus, pergi dengan jalan takdir sisakan cerita harian penuh rindu tanda tanya pun semesta kian sepi
Tanpa petuah lama selalu berbisik nan syahdu ditelingaku bumi semakin menakutkan seperti bunga yang gugur di musim hujan
Meski wajah hilang tatap, meski tubuh lapang beda ruang, dan meski kita lain alam. Dimataku, Kakek adalah lelaki terhebat, lembut, membanggakan, inspirasi, pelindung, dan memiliki kisah-kasih yang panjang serta cinta hati yang pengertian.
Dihatiku, Kakek adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di kepala mengenai sebuah pengorbanan dan perjuangan tak kenal henti.