Langkah ini adalah narasi yang kuat, narasi tentang solusi nyata bagi permasalahan kota dan pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat.
Namun, jalan menuju mimpi ini tak selalu mulus. Tantangan birokrasi yang terkadang menghambat, resistensi dari pihak-pihak tertentu yang merasa terancam, dan perlunya adaptasi teknologi oleh para pengemudi angkot tradisional menjadi batu sandungan yang harus diatasi dengan bijak.
Di sinilah peran krusial Walikota Farhan diuji. Mampukah beliau menjadi game changer, merangkul inovasi sambil memberdayakan para pelaku transportasi eksisting demi mewujudkan Bandung yang Maju dan warganya yang sejahtera?
Jika Walikota Farhan mampu menerjemahkan visi "Bandung UTAMA" ke dalam tindakan nyata, membuka pintu bagi investasi yang cerdas, dan merangkul teknologi untuk merevolusi angkot, bukan tidak mungkin Bandung akan menjadi role model bagi kota-kota lain di Indonesia.
Mimpi investor bukan lagi sekadar angan, melainkan potensi nyata untuk mengubah wajah transportasi Bandung---dari kesemrawutan menjadi kemudahan di ujung jari, mewujudkan idaman transportasi bersahabat bagi jutaan penduduknya.
Inilah saatnya Bandung membuktikan diri, bahwa mimpi besar bisa menjadi kenyataan di bawah kepemimpinan yang visioner dan dukungan investasi yang tepat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI