George Soros, terdengar tak begitu akrab ditelinga para milenial seperti kita. Sedikit orang-orang yang mengetahui siapa dia dan peran yang dimainkan olehnya.
Kinerja yang cerdas dalam perpolitikan dunia membuat namanya terlambung karena misi kejamnya dalam menekan sistem perekonomian suatu negara. Lalu siapakah Goerge Soros itu? Dan apa kaitannya dengan krisis yang terjadi di Indonesia?
George Soros, lahir di Budapes, Hongaria 12 Agustus 1930. Ia adalah seorang kapitalis radikal (lihat: "The Capitalist Threat"), pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat. Soros adalah seorang keturunan etnis Yahudi.
Seiring berjalannya waktu berikut dengan kecerdasan yang ia miliki, Soros mampu mendulang kekayaan melalui pegelola pendanaan yang diberi nama dengan Soros Fund dengan aset US$ 12 juta. George Soros tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 26 miliyar pada september 2015, menjadikannya orang terkaya ke-21 di dunia, versi Forbes.
Singkat kata, apa kaitannya ia dengan "krisis" yang pernah melanda Indonesia?
Mahathir mohammad,perdana menteri Malaysia menyorongkan namanya dan menuding Soros sebagai biang keladi dari krisis tersebut dan akibat ulahnya Indonesia adalah yang paling parah terkena dampaknya.
Di Indonesia, Soros mulai menanamkan dominasi dan pengaruhnya melalui PT Bhakti Investama. Jika pada masa-masa pasca kritis, Soros tidak menampakan batang hidungnya, namun melalui lobi-lobi yang dilakukan nya, kini Soros melanggang ke Indonesia.
Melalui lembaga Open Society Institusi, Soros melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pengasong paham liberal sekular. Soros selain dikenal sebagai donatur Tifa Foundation, LSM yang bergerak memperjuangkan paham liberalisme, HAM, dan kesetaraan gender. Dia juga melakukan ekspansi bisnisnya ke perkebunan sawit di Aceh, masuk ke sektor perbankan, dan masuk pula ke bisnis media, yang bergandengan tangan dengan Harry Tanoesoedibjo melalui MNC group.
Kiprahnya adalah menghancurkan ekonomi Asia, khusus nya Indonesia di tahun 1997. Entah kenapa, bangsa kita mudah melupakan sepak terjang orang ini, yang pada akhir kekuasaan Orde Baru berhasil menghancurkan ekonomi Indonesia.
Di Indonesia krisis moneter berubah menjadi krisis ekonomi yang pada akhirnya meluas dan menjadi krisis multidimensi. Indonesia sangat terpuruk hingga ke dasar jurang. Disaat negara lain sudah mulai membaik dan pulih dibandingkan sebelum krisis, hingga kini Indonesia justru masih belum beranjak dari kubangan krisis.