Mohon tunggu...
Humaniora

Amanah

23 Oktober 2017   11:34 Diperbarui: 23 Oktober 2017   11:58 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PentingnyaMenjadi Muslim yang Amanah dalam Bidang Bisnis

Amanah merupakan salah satu sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Allah SWT memberikan teladan kepada umat muslim melalui junjungan kita nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW memiliki siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas). Rasulullah Muhammad SAW sejak kecil bahkan telah mendapatkan gelar Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya atau orang yang amanah.

Amanah sejatinya merupakan sebuah sifat yang mulia. Allah memerintahkan setiap umat muslim untuk memiliki sifat ini. Hal ini termaktub dalam firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui (akibatnya)" (QS. Al-Anfaal 27-28)

Memiliki sifat atau karakter amanah dapat membuat seseorang mulia di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjanjikan surga bagi hamba-hambanya yang memiliki sifat amanah. Hal ini tersirat jelas dalam firman Allah SWT di QS. Al-Maarij 32 dan 35, "dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, mereka itu kekal di surga lagi dimuliakan"

Dalam kehidupan sehari-hari sikap amanah dapat menciptakan hubungan yang harmonis, saling percaya, tidak ada korupsi, serta tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Oleh karena itu, sifat amanah perlu ditanamkan dalam hati dan dilaksanakan oleh setiap muslim. Bagaimanakah cara menjadi muslim yang amanah? Berikut ulasannya.

Memegang amanah yang di emban dengan baik.

Sebenarnya sikap amanah merupakan satu sikap yang mudah dilaksanakan jika kita memiliki tekad dan ketegasan bahwa semua hal yang dipercayakan atau diamanahkan kepada kita merupakan hal yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Jika setiap pribadi memiliki sifat dan sikap amanah dalam mengemban kepercayaan, tidak akan ada lagi korupsi dan sikap saling tidak percaya.

Dalam Islam, amanah merupakan pilar aqidah Islam, amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada manusia untuk dilaksanakan. Dalam hidup, ada dua jalan yang bisa dipilih oleh manusia, yaitu jalan kebaikan dan jalan kejahatan. Jalan kejahatan adalah jalan yang mudah dan enak, sementara jalan kebaikan adalah jalan yang sulit dan tidak mudah untuk ditempuh. Perbuatan baik di jalan yang baik ini salah satunya adalah bersikap jujur.

Bagaimana menumbuhkan amanah dalam diri? Hal dasar yang harus dilakukan adalah percaya bahwa Tuhan adalah hakim kita. Menurut agama, Tuhan akan menghukum setiap perbuatan yang tidak baik dan memberikan ganjaran atas perbuatan baik. Jika setiap manusia percaya dan meyakini hal ini, maka setiap manusia akan berbuat jujur dan amanah. Mungkin akan ada pertanyaan, banyak pejabat negeri ini yang mengerti dan paham betul tentang agama tetapi mengapa masih korupsi? Seseorang bisa saja terlihat "baik" dalam agama, tetapi kita tidak tahu bagaimana iman dan akhlaknya. Yang dapat menilai seberapa besar iman dan seberapa baik akhlak seseorang hanyalah Tuhan. Integritas juga demikian, dimulai dari integritas individu. Integritas dapat diartikan sebagai komitmen, janji yang ditepati, untuk menunaikan amanah dan tanggung jawab hingga selesai. Dengan menunaikan amanah berarti kita telah menepati janji dan bersikap jujur pada diri kita sendiri.

Siapa yang berperan dalam menciptakan pribadi amanah? Semua aspek dalam kehidupan turut berperan. Pendidikan yang utama dimulai dari keluarga. Saya sangat setuju dengan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh seorang praktisi pendidikan, Edy Wiyono atau yang biasa disebut Ayah Edy. Beliau mempunyai sebuah gagasan "Indonesia Strong from Home",menciptakan Indonesia yang hebat dan kuat yang dimulai dari rumah. Orang tua sangat berperan dalam mengembangkan karakter anak yang jujur dan amanah, memberikan pendidikan agama sebagai fondasi.

Pemerintah juga turut berperan, dalam hal ini memberikan sistem pendidikan yang tepat. Sistem pendidikan di Indonesia masih berbasis kognitif. Siswa dituntut untuk mendapat nilai yang baik, tanpa pernah diberikan pendidikan moral dan etika, sehingga yang terjadi adalah siswa akan melakukan segala cara agar mendapatkan nilai bagus, misalnya mencontek. Inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal rendahnya moral dan etika masyarakat Indonesia, sehingga melahirkan pejabat-pejabat yang korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun