Dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat, berkelanjutan, dan mengembalikan ikon Kabupaten Probolinggo sebagai sentra produksi tanaman anggur terbaik di Jawa Timur, tim Pengabdian Masyarakat Strategis berhasil mendorong antusiasme Komunitas Alam Hijau untuk turut serta dalam mengikuti pelatihan pembuatan dan pengaplikasian eco enzyme ke tanaman anggur. Pelatihan dengan tema "Pendampingan Masyarakat Sadar Lingkungan dengan Pendekatan Eco Enzyme" berhasil diselenggarakan pada tanggal tanggal 18 Juli 2024, bertempat di Posko Komunitas Alam Hijau Desa Sebaung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan kelompok 42 MMD dari Universitas Brawijaya di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Tim pelaksana Pengabdian Masyarakat Strategis terdiri dari Dr. Dra. Umu Sa'adah M.Si, Dr. Riyanti Isaskar., S.P., M.Si, Dr. Qonitah F., M.Si, dan Dwi Mifta M., S.Si., M.Si. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Komunitas Alam Hijau selaku pengelola tanaman anggur di Desa Sebaung untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan memulai pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme.
Pelatihan dilanjutkan dengan pengenalan jenis sampah organik dan manfaatnya jika dijadikan eco enzyme, langkah-langkah pembuatan, dan dampak yang ditimbulkan jika terjadi kesalahan dalam proses pembuatan. Pembentukan Eco Enzyme dapat dimulai dengan rumus perbandingan 1:3:10, dimana 1 adalah molase, 3 adalah sampah organik, dan 10 adalah air yang disatukan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Eco enzyme yang telah dikomposisikan tersebut didiamkan selama 3 bulan.
Peserta pelatihan sangat interaktif dan terus menggali informasi seputar eco enzyme. Salah satu pertanyaan menarik diajukan oleh Bapak Taufik selaku Ketua Komunitas Alam Hijau bertanya mengenai dampak jika eco enzyme tidak dipanen dalam waktu 3 bulan. Tim pengmas menyatakan bahwa jika melewati waktu 3 bulan, pembuatan eco enzyme otomatis gagal dan jatuhnya akan menjadi POC, dimana POC hanya dapat dimanfaatkan untuk tanaman saja. Berbeda dengan eco enzyme yang memiliki beribu manfaat, baik sebagai pupuk organik, detergen, penghilang luka, dan masih banyak lagi manfaat yang diberikan.
Setelah dilaksanakannya pelatihan pembuatan eco enzyme, tim Pengmas Strategis bersama Kelompok 42 MMD dan Komunitas Alam Hijau Desa Sebaung bergegas menuju lahan budidaya tanaman anggur untuk melakukan pengaplikasian eco enzyme. Dr. Dra. Umu Sa'adah M.Si memberikan arahan kepada peserta mengenai perbandingan eco enzyme yang baik dan benar untuk tanaman yaitu 1 ml eco enzyme : 1 Liter air yang diaplikasikan dengan cara disemprot ke batang dan daun tanaman. Beliau juga mengatakan bahwa tim Pengmas Strategis akan kembali berkunjung di bulan Oktober untuk melakukan panen eco enzyme bersama Komunitas Alam Hijau Desa Sebaung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI