Mohon tunggu...
Jajang Suryana
Jajang Suryana Mohon Tunggu... -

Saya suka menulis beragam tulisan. Saya gurunya guru. Saya juga suka yang bau-bau komputer. Saya juga penyuka wayang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Buleleng

28 April 2010   22:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untuk Zaenal Alimin

1

seribu butir air hujan di buleleng

tak bisa kau raup jadi pembasuh muka

seribu butir air hujan di buleleng

tak lunas dahaga menyepuh raga

2

tak hujan bisa ditahan

di atas buleleng suatu masa

tak kemarau bisa ditahan

di atas buleleng hampir sepanjang masa

hujan buleleng

kemarau buleleng

ibarat aliran rezeki dari Allah

yang tak bisa dipilah kapan menempati masa

buleleng dalam hujan

adalah buleleng yang garang

buleleng dalam kemarau

adalah buleleng yang nyalang

di atas buleleng

ada teka-teki hidup

ibarat malakalmaut yang siap merenggut

entah kapan mereka menjemput

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun